Mengenaskan, Niat Sekolah Sebrangi Sungai Lebar 20 Meter Hanya Menaiki Busa Kecil

Teropongindonesianews.com

Sumatra Selatan, OKI 25/09/2021, Viral di sosial media video seorang bocah yang nekat naik busa kecil menelusuri sungai demi berangkat ke sekolah karena tak adannya akses jembatan penyebrangan. Peristiwa itu benar adanya dan terjadi di kecamatan Tulung Selapan, OKI, Sumsel.

“Iya benar, informasi dari Kades disana memang anak kecil yang naik busa di video itu warga kita. Itu kejadiannya di Desa Kuala Dua Belas dekat laut arah ke Selat Bangka,” kata Camat Tulung Selapan, OKI, Jeni, Kamis (23/9/2021).

Dilansir dari Instagram @apokabarpalembang.di, Dalam video tersebut seorang pria yang merekam aksi tersebut berkata seorang anak yang mau berangkat ke sekolah dengan naik busa karena tidak ada akses jembatan demi menuntut ilmu.

Seorang bocah yang diduga duduk di bangku sekolah dasar itu mengenakan seragam pramuka sambil mengayunkan kedua tangannya mendayung busa yang ia naiki di tengah sungai yang mengalir.

Dari penelusuran, lokasi tersebut berada jauh dari pusat kota Kabupaten Ogan Komering Ilir, yakni di Kecamatan Tulung Selapan berada tak jauh dari pinggir laut selat bangka.

Jeni mengaku, memang di sungai yang memiliki lebar sekitar 20 meter tersebut tidak ada akses menyebrang berupa jembatan. Namun dia mengatakan, akses menyebrang selama ini mengunakan perahu getek, dan itu sudah merupakan hal yang biasa bagi warga disana.

“Memang jembatan untuk menyebrang tidak ada, tapi selama ini warga disana sudah terbiasa sejak lama pakai perahu getek untuk menyebrangi sungai yang lebarnya 20 meter itu,” ungkapnya.

[ Redaksi ]

Continue reading
Jadi Tersangka Dugaan TPK, Wakil Ketua DPR RI AZ Dijemput Kemudian Ditahan KPK

Teropongindonesianews.com

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan informasi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi (TPK) yang ditangani oleh KPK di Kabupaten Lampung Tengah.

Bahwa dengan telah dilakukannya pengumpulan berbagai bahan keterangan mengenai dugaan tindak pidana korupsi dimaksud, KPK melanjutkan ke tahap penyelidikan yang kemudian ditemukan adanya bukti permulaan yang cukup. Ujar ketua KPK H. Firli Bahuri, Sabtu 25/09 pagi.

KPK sejak awal September 2021 meningkatkan status perkara ini ke Penyidikan dengan mengumumkan tersangka ; AZ Wakil Ketua DPR RI Periode 2019-2024.

Adapun, dalam perkara ini Tim Penyidik yang dipimpin oleh Direktur Penyidikan melakukan upaya paksa penangkapan terhadap AZ dengan langsung mendatangi rumah kediamannya yang berada di Jakarta Selatan.

Mengingat yang bersangkutan meminta penundaan pemanggilan dan pemeriksaan hari ini karena mengaku sedang menjalani isoman sebab sempat berinteraksi dengan seseorang yang dinyatakan positif covid-19.

Untuk itu, KPK mengkonfirmasi dan melakukan pengecekan kesehatan yang bersangkutan yang dilakukan oleh Tim Penyidik dengan melibatkan petugas medis, ungkap Firli

Selanjutnya, pengecekan kesehatan terhadap AZ berlangsung di rumah pribadinya dengan hasil ternyata menunjukkan non-reaktif covid-19 sehingga bisa dilakukan pemeriksaan oleh KPK.

Tim KPK kemudian membawa AZ ke Gedung Merah Putih untuk dilakukan pemeriksaan, jelasnya

Adapun, dalam konstruksi perkara diduga telah terjadi pada sekitar Agustus 2020, AZ menghubungi SRP dan meminta tolong mengurus kasus yang melibatkan AZ dan AG yang sedang dilakukan penyelidikannya oleh KPK.

Selanjutnya, SRP menghubungi MH untuk ikut mengawal dan mengurus perkara tersebut.

Setelah itu, MH menyampaikan pada AZ dan AG untuk masing-masing menyiapkan uang sejumlah Rp2 Miliar.

Dan kemudian, SRP juga menyampaikan langsung kepada AZ terkait permintaan sejumlah uang dimaksud yang kemudian disetujui oleh AZ.

Setelah itu, MH diduga meminta uang muka terlebih dahulu sejumlah Rp300 juta kepada AZ.

Untuk teknis pemberian uang dari AZ dilakukan melalui transfer rekening bank dengan menggunakan rekening bank milik MH.

“Selanjutnya SRP menyerahkan nomor rekening bank dimaksud kepada AZ”.

Maka, sebagai bentuk komitmen dan tanda jadi, AZ dengan menggunakan rekening bank atas nama pribadinya diduga mengirimkan uang sejumlah Rp200 juta ke rekening bank MH secara bertahap.

*Masih di bulan Agustus 2020*

SRP juga diduga datang menemui AZ di rumah dinasnya di Jakarta Selatan untuk kembali menerima uang secara bertahap yang diberikan oleh AZ, yaitu USD 100.000, SGD 17.600 dan SGD 140.500.

Uang-uang dalam bentuk mata uang asing tersebut kemudian ditukarkan oleh SRP dan MH ke money changer untuk menjadi mata uang rupiah dengan menggunakan identitas pihak lain.

Sebagaimana komitmen awal pemberian uang dari AZ kepada SRP dan MH sebesar Rp4 Miliar, yang telah direalisasikan baru sejumlah Rp3,1 Miliar. Jelas ketua KPK

Maka atas perbuatannya tersebut, Tersangka AZ disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 mayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Setelah penyidik memeriksa sekitar 20 orang saksi dan alat bukti lain maka Tim Penyidik melakukan penahanan kepada tersangka untuk 20 hari pertama, terhitung mulai tanggal 24 September 2021 s/d 13 Oktober 2021 di Rutan Polres Jakarta Selatan.

Adapun, sebagai langkah antisipasi penyebaran covid-19, Tersangka akan dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari pada Rutan dimaksud.

KPK sangat menyayangkan perbuatan yang dilakukan AZ……

Sebagai penyelenggara negara dan wakil rakyat, seharusnya AZ bisa menjadi contoh untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Untuk itu, kembali kami menegaskan bahwa KPK tidak segan menindak penyelenggara negara yang melakukan perbuatan tindak pidana korupsi tanpa pandang bulu demi mewujudkan Indonesia yang bersih dan bebas dari korupsi

Ketua KPK juga menyampaikan bahwasanya terkait pemanggilan seseorang. Tentunya penyidik menyampaikan panggilan karena kepentingan penyidikan sehingga dengan keterangan dan bukti bukti akan membuat terangnya suatu perkara.

KPK berharap, setiap orang yang dipanggil akan memenuhi panggilan sebagai wujud perhormatan atas tegak dan tertibnya hukum dan keadilan.

KPK tidak boleh menunda keadilan karena menunda keadilan adalah juga ketidakadilan, tegas Firli.

Bahwa KPK juga menjunjung tinggi dan menganut prinsip ; the sun rise and the sun set principle

kami sungguh-sungguh memahami harapan rakyat kepada KPK untuk pemberantasan korupsi karenya penyidik KPK terus bekerja keras termasuk meminta keterangan para pihak.

Rakyat menaruh harapan kepada KPK dan tentu jawabannya sangat tergantung kepada kita semua selaku anak bangsa yang hormat dan patuh hukum, pungkas Ketua KPK H. Firli Bahuri.

Redaksi

Continue reading
Pelantikan Rektor Katolik Widya Mandira (UNWIRA)

Teropongindonesianews.com

NTT – Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA), Lahir dari Rahim Gereja Katolik Nusa Tenggara dan Kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD). Nama Widya Mandira, yang berarti “Menara Ilmu Pengetahuan”, dicetuskan pertama kali oleh Almarhum P.Dr. Van Trier, SVD Pada Tahun 1958.

Pada hari Raya Kabar Sukacita, 25 Maret 1982, Dewan Pimpinan YAPENKAR, dengan surat keputusan nomor 01 Tahun 1982, menyatakan berdirinya Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira).

Kuliah pertama terjadi pada tanggal 24 September 1982, dan tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai DIES NATALIS UNWIRA.
Tepat hari ini, 24/09/2021 bertempat di Gedung Rektorat UNWIRA Kupang dilangsungkan acara ramah tamah memperingati hari berdirinya Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

Sebagaimana pantauan tim Teropongindonesianews.com di lokasi resepsi, acara ini sedianya akan dimulai pada pukul 10.00 WITA.

Selain tamu undangan yang hadir di lokasi, panitia juga menanyangkan moment bahagia ini secara daring. Sehingga sekitar pukul 09.30 peserta sudah mulai melakukan registrasi untuk berpartisipasi daalam acara ini.

Perayaan Dies Natalis UNWIRA tahun ini bersamaan dengan pelantikan rektor periode 2021-2025. P. Dr. Philipus Tule SVD kembali menjabat untuk periode kedua. Acara pelantikan Rektor Unwira sendiri terjadi pada pagi hari.

P. Yulius Yasinto SVD., MA., M. Sc. Selaku ketua pengurus YAPENKAR (Yayasan pendidikan Katolik Arnoldus) bertugas untuk melantik rektor baru.

Menurut P. Yulius proses pemilihan rektor Unwira periode 2021-2025 telah dimulai pada bulan April yang lalu dan berjalan dengan lancar, demokratis dan terbuka.

Pater Rektor sesudah dilantik, dalam sambutannya mengucapkan syukur berlimpah karena masih dipercayakan untuk menahkodai UNWIRA pada periode empat tahun kedepan. Ia pun sempat menjelaskan pandangan ilmu pengetahuan tentang usia dan menyebut beberapa tokoh yang tetap sukses walau di usia senja.

Mereka adalah Mao Zedong (di Cina dan revolusi kebudayaan), Kemal Ataturk (di Turki dan modernisasinya), Paus Benediktus dan Paus Fransiskus, Yosef Naisoi ( Wagub NTT) dan ia menyebut dirinya sendiri dalam bilangan itu.

“saya sangat bersyukur atas mandat dan kepercayaan dari Senat Akademik UNWIRA dan Yayasan Pendidikan Arnoldus yang masih memercayai saya mengemban tugas mulia ini. Meski dipandang dari segi usia saya bisa tergolong orang yang rentan terhadap cap alz-heimer ataupun gerontokrasi (= regime para pemimpin usur).

Namun karena dukungan berbagai pihak yang bersemangat muda, saya masih dinilai mampu untuk menakodai bahtera Unwira pada periode empat tahun ke depan,” ungkap Pater Philipus.
Sebagai seorang hebat yang tetap berkarya di usia senja, ia tetap menimba inspirasi dari Alan Deutschman dalam bukunya Change or Die: Three Keys in Changing Life (2007).

Ia yakin dengan berpikir, merasa dan bertindak (think, feel and act) atau dalam three critical keys yakni; relate, repeat and reframe lembaga Unwira tetap konsisten dalam penerapan standar mutu dan pelaksanaan Tri Dharmanya, di tengah era disrupsi, baik oleh teknologi canggih (Revolusi Industri 4.0) maupun oleh pandemi Covid-19.

Ia percaya, dengan kerja sama yang baik dengan semua komponen civitas academica Unwira dan Yapenkar, bisa menghantar Unwira sesuai panduan pada Peraturan Menteri Ristek dan Dikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi dan Renstra Unwira 2017-2021.

Kurikulum tetap mengacu pada pada Kerangka Kwalifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang telah dimulai sejak semester gasal TA. 2017/2018 dan mengikuti Renstra Unwira 2021-2026.

Di akhir sambutannya, ia menekankan pentingnya kinerja penelitian dan publikasi serta adanya pembukaan prodi baru seperti Antropologi Budaya dan Agama, Teknologi Pangan dan Prodi Guru Komputer.

Hal-hal ini merupakan hasil pengamatan akan Kebutuhan situasi NTT, demi terciptanya peningkatan kwalitas SDM dan Unwira bisa menjadi salah satu PTS yang maju dan Bermutu di NTT dan Indonesia.

Regina selaku Ketua Senat Mahasiswa periode 2021-2022, “saya melihat sosok Pater Rektor sebagai pribadi yang penuh totalitas dalam membangun Unwira dan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk bersuara dalam menunjukkan eksistensi diri mereka sebagai pribadi.

Ia pun berharap agar Rektor Unwira bisa terus membawa Unwira kearah yang lebih positif, mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab dan penuh cinta.”

Salah seorang alumni yaitu Arnold Feka, S. Fil. Yang dalam kesibukannya belajar teologi pada Universitas Pontifikat/Kepausan Comillas, Madrid-Spanyol turut memberikan komentar mengenai Pater Rektor.

Menurutnya Pater Rektor yang sempat juga menjadi dosennya dalam mata kuliah islamologi adalah pribadi yang berwibawa dan disiplin dalam menata sistem yang ada.

Ia berharap agar bisa terus mengembangkan pendidikan tidak hanya dalam hal intelek tetapi juga hal-hal lainya seperti karakter kepribadian, menanamkan nilai-nilai moral dan mendorong kearah pancasilais.

Sosok Pater Rektor mendapat banyak tempat di hati mahasiswa dan bahkan alumni.

Ia berjuang dengan keras dan total untuk menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan bagi para mahasiswanya. Ia berdiri bagai menara ditengah pandemi.

Y. Riberu

Continue reading
Pangdam I/BB Kunjungi Satgas Pamtas Yonif 131/Brs Di Papua

Teropongindonesianews.com

Skouw – Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs menerima kunjungan Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin S.IP., M.M yang didampingi oleh Ny. Dessy Hassanudin dan Asop Kasdam I/BB Kolonel Inf Cristomei Sianturi S.Sos., M.Si (Han) dalam rangka kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Operasi (Dalwasops) Satuan Tugas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs di Wilayah Jayapura dan Kab. Keerom, Papua.

Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs Letkol Inf Letkol Inf Muhammad Erfani S.H., M. Tr (Han) melaporkan kepada Pangdam I/BB tentang kondisi pos dan kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Satgas dari jajaran pos di wilayah Jayapura sampai dengan jajaran pos di Kabupaten Keerom.

“Menerima kunjungan ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami, serta menjadi sumber motivasi dan semangat bagi setiap personel Satgas dalam bertugas”, ujar Dansatgas.

Dalam pengarahannya Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin S.I.P, M.M menekankan kepada setiap prajurit Satgas Yonif 131/Brs, agar selalu waspada dan meningkatkan keamanan dalam setiap kegiatan. Laksanakan pembinaan teritorial dengan sebaik-baiknya, senyum, sapa dan salam”, jelas Pangdam I/BB.

Selanjutnya, Pangdam I/BB mengingatkan kepada seluruh anggota agar menghindari pelanggaran sekecil apapun.

“Pesan saya kepada seluruh prajurit Satgas Yonif 131/Brs agar jangan lupa beribadah, laksanakan tugas mengamankan negara dengan penuh kebanggaan, dedikasi dan rasa tanggung jawab.

Bantu masyarakat perbatasan dalam mengatasi kesulitannya, ikhlas dan selalu berbuat yang terbaik”, jelas Pangdam I/BB.

Saat kunjungan ke Pos Kotis Skouw, Pangdam I/BB juga berkesempatan melihat kerajinan dari masing-masing pos yang sudah diajarkan dan dikembangkan oleh masyarakat di wilayah binaan.

Diakhir kunjungan Pangdam I/BB memberikan bingkisan sebagai tali asih dan bentuk perhatian kepada Prajurit Satgas 131/Brs yang sedang bertugas.

Santoso-Redaksi

Continue reading
Diresmikan Kapolda, Brimob Banyumas Akhirnya Miliki Lapangan Tembak Setelah 23 Tahun

Teropongindonesianews.com

PURWOKERTO – Setelah menunggu hingga 23 tahun, akhirnya Mako Brimob Batalyon B Pelopor Kompi 3 Purwokerto memiliki lapangan tembak panjang.

Lapangan tembak senapan panjang Budhi Luhur Brimob Purwokerto, diresmikan secara langsung oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Jumat (24/9/2021).

Proses pembangunannya sendiri memakan waktu satu tahun.

Dalam sambutannya Kapolda menyatakan kebanggaannya terhadap Satbrimobda Jateng sembari mengingatkan agar Brimob selalu tampil profesional dan humanis dalam setiap penugasannya.

“Polri adalah aparat negara yang bertugas menegakkan hukum. Kita punya tugas berat untuk menjaga Harkamtibmas. Untuk itu kita harus menyiapkan diri dan mengasah profesionalitas,” tegas Kapolda.

Lebih lanjut, Kapolda memberikan apresiasi kepada Brimob Banyumas yang secara mandiri membangun lapangan tembak sehingga bisa berlatih menembak dengan kontinyu disamping melaksanakan latihan-latihan di bidang lain.

Sementara itu, Komandan Kompi 3 Batalyon B Pelopor, Satuan Brimob Polda Jateng, AKP Siswadi Jamal mengatakan dengan adanya lapangan baru tersebut dapat meningkatkan kemampuan para anggota.

“Biasanya berlatih di SPN Purwokerto, nantinya tentu bisa digunakan untuk latihan para anggota atau menyelenggarakan event-event menembak skala nasional,” katanya.

Lapangan tersebut adalah lapangan tembak senapan laras panjang dengan jarak 120 meter.

Lapangan ini dibangun dengan konstruksi tembok keliling dan disediakan tribun dengan tanggul sasaran setinggi delapan meter.

Dengan adanya lapangan Mako Brimob Batalyon B Pelopor Kompi 3 Purwokerto memiliki 2 lapangan tembak, setelah sebelumnya mempunyai lapangan tembak jarak dekat.

“Ini adalah swadaya dan mandiri. Kapolda menyampaikan harus dirawat dan dimanfaatkan. Perbakin dan olahraga menembak bisa memanfaatkannya,” ungkapnya.

Jony

Continue reading