Teropongindonesianews.com
Lumajang,- Antisipasi terjadinya bencana alam akibat peralihan musim atau cuaca, Forkopimda Lumajang mulai melakukan berbagai persiapan penanggulangan.
Salah satunya, apel kontijensi bencana alam yang digelar di Lapangan GOR, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Senin, 25 Oktober 2021 pagi.
Selain dihadiri oleh Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti Hananto Seno, S.I.K., M.Si., apel tersebut juga dihadiri langsung oleh , Dandim 0821/Lumajang Letkol Inf Andi A. Wibowo, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Lumajang Drs. Basuni, hingga stakeholder lainnya.
Dalam apel tersebut, beberapa hal menjadi titik perhatian Kapolres, salah satunya pengecekan personel, peralatan penanggulangan bencana, hingga kemampuan penanggulangan bencana.
“Kalau kita mau flash back, kita mengalami beberapa kejadian. Seperti akhir 2020. Saya belum masuk Lumajang, tapi saya sudah mendengar bahwa waktu itu Lumajang mendapat gelombang pertama serangan Covid,” kata Kapolres.
Selain gelombang Covid, Kapolres menjelaskan, sebelumnya Lumajang juga mengalami bencana berupa erupsi Gunung Semeru, bencana banjir, hingga gempa bumi.
“Awal 2021, itu erupsi Semeru, dua kali kalau gak salah. Kita juga ada banjir, tidak lama kemudian disusul lagi gempa pada 10 April 2021. Kemudian masuk ke Mei-Juni, alhamdulillah situasi sudah melandai, semoga di akhir tahun ini kita terbebas dari semua bencana,” pungkasnya.
Adanya beberapa kejadian itu, kata Kapolres, harus menjadi perhatian oleh semua pihak, terutama persiapan beberapa alat-alat penanggulangan bencana yang saat ini dihadirkan di lokasi apel kontijensi berlangsung.
“Perintah apel ini, ada dasarnya. Saya yakin, pimpinan kita yang di Provinsi mendapat informasi dari BMKG, akhir tahun diperkirakan terjadi curah hujan yang lumayan tinggi. Ada juga gelombang pasang air laut,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan adanya bencana yang sudah terjadi di beberapa daerah, hendaknya dijadikan sebuah acuan untuk melakukan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan.
“Beberapa minggu ke belakang, kita juga mendengar di tetangga kita di Malang, terjadi banjir. Di Banjarnegara terjadi longsor, di Bali terjadi gempa. Kita harus siap (siaga, red). Kalau tidak terjadi di kita, apabila kita diminta bantuan oleh wilayah tetangga, kita harus siap,” tegas Kapolres.
Dalam kesempatan itu, Dandim 0821/Lumajang, Letkol Inf Andi A. Wibowo. S.Sos, M.i.Pol juga menyampaikan pentingnya evaluasi kesiapsiagaan terhadap bencana.
“intinya kesiapsiagaan wajib kita laksanakan, apapun bentuk bencananya, kekurangan pada pengalaman sebelumnya mari kita evaluasi semua, kemudian penting adanya latihan sebagai antisipasi kesiapan kita dalam menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” pungkas Dandim.
Santoso-Redaksi