Surat Terbuka GTT/PTT Kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur

Teropongindonesianews.com

Kepada Yang Terhormat
1. Ibu Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Provinsi Jawa Timur
2. Bapak Emil Elestianto Dardak selaku Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Sebagai awal saya mengucapkan Selamat Iedul Adha 1443 H. Semoga Kita Bisa Meneladani Nabi Ibrahim selalu Ikhlas Berkorban. Dan Selamat Menunaikan Ibadah Haji kepada Ibu Khofifah Indar Parawansa. Semoga menjadi Haji Mabrur.

Sebelumnya, saya perkenalkan diri. Saya adalah Syafiuddin seorang Guru Tidak Tetap (GTT) SMA negeri di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Enam belas tahun saya mengabdi menjadi guru. Belum terekrut menjadi ASN PPPK. Dua kali ikut tes seleksi dan Passing Grade, namun tidak menempati formasi sebab adanya aturan yang kurang berpihak dan kurang menguntungkan.

Saya mewakili sekitar 11. 865 GTT/ PTT SMA/ SMK/ PKLK Jawa Timur yang belum terekrut sebagai ASN PPPK. Saya termasuk GTT yang beruntung berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebab setiap bulan mendapatkan Bantuan Honorarium sebesar Rp. 900.000,00 ditambah Tunjungan Hari Raya dan Tunjungan 14.

Saat ini, saya dan semua GTT/PTT SMA/SMK/PKLK resah dan kebingungan. Sebab beberapa bulan ini tidak menerima honorarium dari Pemprov Jatim. Pada tahun 2022 GTT/PTT hanya menerima honor sebanyak 5 kali, yaitu bulan Januari, Februari, Maret, April dan ditambah tunjangan Hari Raya. Bulan Mei, Juni dan Juli tahun 2022 belum menerima honorarium dari Pemprov Jatim seperti biasanya.

Banyak asumsi dari teman-teman GTT/PTT SMA/ SMK/PKLK Jatim yang beredar di group WA. Diantaranya sebuah broadcast menyebutkan bahwa Honorarium GTT/ PTT Pemprov Jatim Tahun 2022 hanya diberikan 5 kali. Dengan rincian 4 bulan pencairan ditambah 1 kali tunjangan hari raya. Ada juga pesan berantai WA yang menyebutkan bahwa Honorarium GTT/ PTT Pemprov Jatim telah dihapus atau ditiadakan.

Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur, saya beserta 11.865 GTT/ PTT SMA/SMK/PKLK Pemprov Jatim berharap agar Honorarium tetap berlanjut dan diberikan tiap bulan kepada GTT/ PTT yang belum terekrut ASN melalui PPPK.

Honorarium dari Pemerintah Provinsi Jatim sangat besar sekali manfaatnya bagi kami GTT dan PTT. Sebab honorarium yang diberikan sekolah tiap bulan terbilang kecil dan sangat terbatas, serta sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup keluarga termasuk istri dan anak. Ditambah beban semakin naiknya harga segala kebutuhan hidup. Belanja kebutuhan sehari-hari. Juga biaya untuk kebutuhan sekolah anak masuk tahun ajaran baru.

Saya berkeyakinan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tetap memperhatikan dan memperjuangkan nasib dan kesejahteraan hidup GTT/ PTT beserta keluarganya. Saya memohon dan berharap agar Pemerintah Provinsi Jatim tetap melanjutkan program pemberian Honorarium kepada GTT/ PTT SMA/SMK/PKLK di Jawa Timur. Sebab Honorarium itu sangat bermanfaat dan membantu sekali untuk menunjang kesejahteraan hidup GTT/ PTT beserta keluarga.

GTT dan PTT memiliki keluarga yang harus tetap berlanjut kehidupannya. Juga memiliki anak yang harus tetap tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang sehat dan cerdas. Serta memastikan anak-anak tetap bisa sekolah. Anak- anak itu akan tumbuh menjadi remaja dan dewasa. Pada waktunya anak itu akan menjadi generasi penerus pembangunan di negara Indonesia khususnya Provinsi Jawa Timur.

Untuk menjadi generasi penerus pembangunan anak-anak haruslah tumbuh sehat juga harus cerdas. Supaya tumbuh sehat dan cerdas anak-anak itu harus terpenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Tercukupi asupan gizi, nutrisi juga vitamin dari sumber makanan sehari-hari yang layak dan sehat. Serta anak harus mendapat pendidikan yang baik dan berkualitas agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal untuk keberlangsungan hidupnya.

Semua ini bisa terpenuhi jika GTT/ PTT hidup sejahtera dengan skema perhatian dari pemerintah diantaranya Pemberian Bantuan Subsidi Pendidikan berupa Honorarium GTT/ PTT setiap bulan. Bantuan Honorarium itu bisa gunakan membeli kebutuhan hidup sehari-hari yang layak. Dan digunakan membiayai kebutuhan sekolah anak.

Bantuan Honorarium dari Pemprov Jatim sangat dibutuhkan untuk membantu demi terpenuhinya kebutuhan hidup layak bagi GTT/ PTT sekeluarga terlebih untuk anak-anaknya. Sebab keluarga yang sehat akan mendukung terhadap ketahanan dan keberlangsungan hidup bernegara. Juga anak-anak yang sehat dan cerdas adalah modal besar untuk keberlanjutan pembangunan bangsa dan negara.

Demikian curahan isi hati dan permohohon saya mewakili GTT/ PTT SMA/SMK PKLK di Provinsi Jawa Timur. Besar harapan agar permohonan ini diperhatikan dan dipenuhi serta diterima.

Mohon maaf jika tulisan ini dirasa kurang berkenan.

Terimakasih
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi.

Penulis bang Udin

Continue reading
Wisata Selatan, Jalan dan Harapan di Manggarai Barat

Teropongindonesianews.com

Lembor-Manggarai Barat-
Barangkali kota penuh dengan kebisingan dan polusi. Itulah mengapa masyarakat perkotaan banyak mengunjungi desa-desa dan menepi bersama di pantai.

Petualangan mencari ketenangan, healing, dan refreshing adalah perihal mencari ruang bebas dan kebahagiaan untuk melepas penat. Pada sebuah liburan, tentu semua orang punya cara masing-masing memaknai harinya.

Orang Muda Katolik (OMK) santa Familia memilih ke pantai untuk dikunjungi, tidak mungkin ke kebun binatang. Jarak dari rumah hampir sekitar 60 menit.

Pantai di Lembor Selatan, saking luasnya masyarakat dan desa pun agak sedikit bingung, bagaimana cara mengelolanya.

Misalnya saja Pantai Watu Weri di Lembor Selatan. Sebagai warga masyarakat Lembor, saya sendiri bangga dengan pantai-pantai di Lembor Selatan tersebut. Apalagi, di sana soal sampah hampir saja tidak kelihatan. Mungkin hal ini, karena kurangnya kunjungan dari masyarakat. Coba kita bayangkan, Ancol dan kengerian sampah-sampah di sana.

Masih tentang pantai, kami bersama rombongan bertamasya ke Wae Tiong. Tujuan wisata ini adalah bagian dari representasi mencari ketenangan, healing dan refreshing. Semua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, jadi kami memilih waktu yang tepat yaitu hari ini.

Perjumpaan bersama alam, memilih untuk mengisi liburan dengan mengunjungi sebuah pantai. Bahkan pantai yang kami kunjungi adalah pantai yang mungkin jarang dibicarakan oleh khalayak umum. Ibarat kata, cerita masyarakat biasa adalah sumber inspiring itu sendiri. Siapa yang menceritakan tentang pemandangan dan keindahan maka kami mencari tahunya sendiri.

Kami bergegas mengemas niat untuk bepergian ke Pantai Tiwu Roa Wae Tiong, Desa Benteng Dewa.

kami berjumlah 20-an orang. Segera ketika semua terkumpul, kita pun bergegas mengais jejak langkah menuju Wae Tiong. Traveling sebenarnya mengajarkan kita betapa pentingnya menghibur diri.

Kebetulan, kami semua adalah anggota aktif Orang Muda Katolik Paroki Sta. Familia, jadi kami berjalan bersama Pastor Paroki, Rm. Charles dan Pastor Kapelan, Rm. Aldo serta Fr. Kiven. Melewati persimpangan tikungan di beberapa jalan mulai dari Malawatar hingga berhenti di Pelabuhan Nangalili.

Usai cerita singkat itu, kami siap-siap menaiki perahu. Pada dasarnya, kendaraan roda dua bisa dimuat dengan menggunakan perahu. Biaya terbilang cukup murah sekitar Rp. 15.000-30.000-an per orang, sekalian dengan pengendara itu sendiri. Ada yang baru pertama kali merasakan semilir angin di Wae Jamal ketika di atas perahu, cemas itu mulai mengusik senyuman seorang wanita yang tidak mau namanya disebutkan. Lantas, semua terbayar ketika sudah sampai di seberang.

Joneng itulah namanya. Dari Joneng hingga Wae Tiong, Pantai Tiwu Roa sekitar 15 menit. Dalam perjalanan bebatuan menjadi teman kami bercerita. Bebatuan yang ada pada tubuh jalan itu diperkirakan di bangun sekitar tahun 2000-an oleh warga setempat.

Kami tiba di Pantai Tiwu Roa Wae Tiong Desa Benteng Dewa. Di bibir pantai, ombak berdesir berirama. Ia mengabari tentang kehidupan. Kehidupan manusia yang kadang bahagia dan kadang sedih. Dan ombak itu adalah tawaran paling berharga, bahwa hidup semestinya disyukuri.

Adalah suatu dialog kelas bebas kita menemukan pelukan dan sejuknya mata akan sebuah kejutan. Seperti biasa insomnia adalah bawaan saya selaku penulis diary petualang aneh yang sibuk merangkai dan mengemas cerita dalam kehidupan.

Pantai Tiwu Roa letaknya di sebuah desa yaitu Desa Benteng Dewa tepatnya di Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan cerita singkat bersama Bapak Dusun Poco Sesok, “Harapan kami masyarakat di Desa Benteng Dewa tentu perihal tentang listrik, air dan jalan harus diperbaiki oleh pemerintah, apalagi di Desa Benteng Dewa, Wae Tiong ada Pantai yang tergeletak bebas memanjakan pesona mata hati”, ujar Isidorus selaku Dusun.

Bapak Isidorus sendiri diperkirakan sekitar berusia 50-an tahun, ia begitu semangat menyambut kami semua selaku wisatawan lokal. Ia juga menceritakan tentang berbagai harapan dan angan-angan pada jendela masa depan khususnya desa yang ia tempati.

Salah satunya adalah kepedulian dan kepekaan pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur jalan, dan penerangan. Untuk jembatan sendiri, apabila di sana ada jembatan maka perputaran ekonomi untuk para angkutan sungai akan mengalami defisit, sehingga mungkin sebaiknya perbaikan jalan, listrik mulai dari Joneng hingga ke desa lainnya adalah alternative terbaik.

Di pertengahan jalan dari Joneng hingga Pantai Tiwu Roa, kami juga temui jembatan yang hampir runtuh. Hal tersebut bila tidak segera diperbaiki mungkin beberapa tahun ke depan ia akan hilang. Dan lebih parahnya lagi, mungkin akan menyulitkan masyarakat desa untuk berpergian ke kota.

Menurut Pak Dusun, “Angan-angan mereka cuman tiga, jalan diperbaiki,serta pengadaan listrik, dan air. Sedangkan masa depan generasi anak-anak itu tanggung jawab kami masyarakat Desa Benteng Dewa.”

Masa muda adalah masa paling indah menciptakan pengalaman yang tak lekang terlupakan pada saat usia menjemput uban. Berlibur ke pantai merupakan aktivitas yang paling disukai banyak orang. Usai menikmati indahnya Pantai dan jalan bebatuan kami pun kembali pulang dengan membawa kenangan dan ceritanya masing-masing.

Eltrid Gibun, Kontributor TIN

Continue reading
Polisi periksa 16 orang saksi, dalam kasus penganiayaan anak di Lembaga Khusus Pembinaan Anak (LKPA) Lampung

Teropongindonesianews.com

BANDAR LAMPUNG— Direktorat reserse kriminal umum (Ditreskrimum) telah memeriksa 16 orang saksi, terkait kasus dugaan kekerasan terhadap anak dibawah umur, hingga mengakibatkan korban meninggal dunia, di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pesawaran, Lampung yang terjadi beberapa waktu lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabidhumas Polda Lampung Kombes Pol zahwani pandra Arsyad, di ruang kerjanya, Jumat (15/7/2022).

“Saat ini  jajaran Ditreskrimum Polda Lampung, telah memeriksa 16 orang saksi, dan kasus ini sudah di tingkatkan  statusnya menjadi penyidikan,” ujar Pandra.

Dia melanjutkan, Polda Lampung telah membentuk tim penyidik khusus, dari jajaran Ditreskrimum Polda Lampung, yang dipimpin langsung oleh Direktur reserse kriminal umum, Kombes Pol. Reynold EP Hutagalung, untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini.

“Dengan adanya tim khusus ini, insya allah kasus ini segera terungkap, dan kami mohon doa dan dukungan seluruh lapisan Masyarakat, agar tim ini dapat bekerja dengan maksimal, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat, terutama keluarga almarhum dapat terwujud, dan adanya kepastian hukum,”tutur Pandra.

Diberitakan sebelumnya, kejadian bermula saat korban RF (17th) menjalani pembinaan khusus anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Lampung.

Kurun waktu satu (1) bulan pembinaan tepatnya tanggal 9 Juli 2022 keluarga korban mendapatkan kabar bahwa korban sakit, kemudian pada hari senin tgl 11 Juli 2022 pada saat keluarga korban datang membesuk didapati korban dalam keadaan luka lebam disekujur tubuh, pada saat keluarga korban meminta konfirmasi, didapati info bahwa korban dipukuli oleh rekan-rekannya yang juga menjalani pembinaan.

Korban (RF) kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan, dan pada tanggal 12 Juli 2022, keluarga korban mendapatkan informasi dari rumah sakit bahwa korban telah meninggal dunia. (dn/penmas)

HerwanSD:Korwil Lampung

Continue reading