Haji Hardi Hadiri Pemantapan Kader dan Temu Kangen
Teropongindonesianews.com
PATI – Ketua DPC Gerindra Pati juga selaku Wakil ketua II DPRD Pati H. Hardi menghadiri Pemantapan para kader di 21 kecamatan dan temu kangen semua pengurus ranting
H. Hardi berharap para kader Gerindra PAC Gabus harus solid memenangkan Partai Gerindra dan memilih saya lagi agar menjadi Ketua DPRD Pati.
Tak hanya itu, Ketua DPC Gerindra Pati H. Hardi juga mengenalkan para calon legislatif wilayah dapil V kecamatan Kayen kabupaten Pati bernama Ahmad Najib dan Legislatif Dapil IV DPRD Provinsi Jawa Tengah Sumarsono pangilan akrab Sonix dari Partai Gerindra.
Kami mohon dukungannya periode 2024-2029 kedepan bisa menjadi Anggota DPRD Kabupaten Pati dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah,” kata H. Hardi Selaku Ketua DPC Gerindra Pati serta selaku Ketua Wakil II DPRD Pati saat diwawancarai Awak Media di rumah makan warung Deso Gagego, Jumat (29/7/22).
Sementara itu, Sri Muji Ketua PAC Gerindra Pati mengucapkan terima kasih atas kehadirannya para kader Gerindra wilayah Kabupaten Pati yang sudah menghadiri Pemantapan dan Temu kangen ini.
“Alhamdulillah, acara kami hari ini lancar sampai selesai,” ucap Sri Muji Ketua PAC Gabus.
Sumarsono pangilan akrab Sonix menambahkan terima kasih atas undangan temu kangen Kader Gerindra Pati.
Serta kami mohon dukungannya untuk pencalonan saya menjadi Legislatif Dapil IV DPRD Provinsi Jawa Tengah,”
Semoga para kader Gerindra Pati dan Rembang mendukung Saya menjadi perwakilan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2024-2029,” tegas Sonix pangilan Akrab.
Red
Khidmat Ke Tujuh Khirata Foundation Asah Kreatifitas Sahabat Yatim, Dhu’afa Dan Difabel Sejak Dini Lanjut Berbagi Sembako
Teropongindonesianews.com
Sumenep — Sebagai mahluk sosial yang diberi akal pikiran manusia harus mengasah skill dan kreatifitasnya hal ini menjadi salah satu tujuan utama Khidmad ke 7 Forum Kemanusiaan Khirata Foundation (FKKF) Sumenep dalam giat rutin “Kenduri Manis” berbagi sembako pada anak Yatim, Dhu’afa dan Difabel. Kamis 28 Juli 2022.
Perlu diketahui bersama Forum Kemanusiaan Khirata Foudation (FKKF) adalah Khidmat ibu rumah tangga, berangkat dari kegelisahan para ibu ibu yang ingin punya kegiatan yang bisa berguna bagi orang lain yang perlu dan membutuhkan.
Acara Khirata Foudation kali ini dikemas secara Aotdoor Activity di area Taman Adipura (Taman Bunga) jalan Veteran, Pajagalan, Kota Sumenep Jawa Timur, dengan mengusung tema *” Up Gread Your Dream: Karya Tangan Mungil”* dengan menghadirkan sahabat Yatim ,Dhu’afa dan Difabel binaan.
Kenduri Manis Khirata Foudation berbeda dengan kegiatan sebelumnya, Giat kali ini berlangsung khusuk dan seru, sebab tidak hanya sahabat Yatim, Dhu’afa dn Difabel yang terlibat dalam karya tangan berupa kolase, kerajinan botol bekas, dan bucket yang dipadu dengan bahan bahan alam seperti jagung, saga, dedaunan, dan lainnya yang diperoleh dari alam sekitar lalu di buat keterampilan menjadi sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Pihak keluarga juga turut ambil bagian didalamnya.
Forum Kemanusian Khirata Foundation akan terus mengadakan kegiatan yang sifatnya membangun kehidupan anak anak berbahagia dalam keterbatasan sahabat Yatim, Difabel dan Dhu’afa dengan melatih mental Anak agar bisa lebih percaya diri dalam situasi apapun dalam hidup bermasyarakat.
Untuk itu sebelum pembagian sembako, snack dan uang saku pada sahabat Yatim,Dhu’afa dan Difabel acara Kenduri Manis di isi dengan, pembacaan suratul Fathehah yang di pimpin oleh Mbak Nanik Farida dan tambah dengan membaca surat surat pendek Al-Qur’an lalu belajar bersama membuat keterampilan dan seni lukis, bermain bersama serta berbagai pembelajaran lain guna membangun kemampuan berfikir dan percaya diri.
Sementara itu saat diwawancari oleh awak media di Taman Adipura Sumenep , Perwakilan FKKF Sumenep Mbak Hafifah, S.Pdi menyampaikan, ” Khidmat ke 7 merupakan acara rutin Tiap Malam Jumat Manis (Kenduri Manis) kali ini berbeda dengan sebelumnya, disini kami lebih memfokuskan pada kegiatan membuat keterampilan dan mengambar serta bernyanyi dalam bahasa ingris yang melibatkan anak-anak secara langsung dengan belajar bersama,” ujarnya.
Mbak Hafifah, S.Pdi menambahkan ” Harapan kami Khirata Foundation bisa senantiasa menjadi Wadah yang membawa manfaat untuk orang banyak dan terimakasih kepada semua pihak para Donatur tetap, Volunteer, dan Para Pimred Media Nasional wabil khusus Ny Yuliana Nur Cholis walau sudah pindah tugas k Jakarta masih terus membantu terlaksananya seluruh acara kegiatan FKKF Sumenep sampai dengan selesai “.
Acara Khidmat ke 7 FKKF ditutup dengan pembagian bingkisan sembako, snack dan uang saku diserahkan langsung oleh team FKKF kepada anak anak dan dilanjutkan Doa bersama semoga semua pihak selalu mendapat tambahan Nikmat Sehat, Selamat, Sukses, Panjang Umur dan Rizky yang berlimpah penuh berkah dari Allah SWT hingga terus bisa berbuat dan berbagi bersama antar sesama umat.
Forum Kemanusian Khirata Foundation ini semi formal tidak ada kepengurusan tapi berbentuk Team yang saling mendukung bersama para relawan dn para Donatur yang selalu siap membantu setiap acara kegiatan, FKKF Sumenep menjalin dan mengajak semua khalayak untuk bergabung bersama dalam “Berbuat dan Berbagi”.
Team FKKF Sumenep diantaranya, Romo Fandari, Mbak Nanik Farida, Mbak Sri Wahyuni Fauzi, Mas Oyiek, Mbak Havifah, Mbak Hikmatul Janna,Mbak Siti AR Dasuk
Donatur Pendukung :
1. Team FKKF Sumenep
2. Ny Yuliana Nur Cholis Mantan Dandim Sumenep
3. Mbak Hikmah (istri kalebun Palasa)
4. Mbak Nita (istri mas Udik Pojur/DRT)
5.Mbak Yuni (istri mas Fausi Labatik)
6.Dinas Sosial Sumenep (Ach Zulkanain)
Dan Hamba Allah yang enggan disebutkan namanya.
FKKF Sumenep Apresiasi untuk Team 16 Sumenep dan Seluruh Pimpred Media yang mendukung setiap acara, berharap terus mampu memberikan manfaat bagi orang banyak.
Penulis TG
Kantor Kemenag Kabupaten Manggarai Timur Sosialisasikan Nilai Moderasi Beragama Di Kalangan Umat Kristen
Teropongindonesianews.com
(Borong-Manggarai Timur) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur (Kemenag Matim) Rabu (27/07/2022) gelar kegiatan sosialisasi nilai moderasi beragama bagi kalangan umat Kristen Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur. Kegiatan bertajuk Dialog Moderasi Beragama dan Pencanangan Tahun Toleransi 2022 dilaksanakan di Gereja Jemaat GMIT Imanuel Waelengga diikuti perwakilan umat, tokoh agama dan penyuluh agama Kristen non PNS Kantor Kemenag Matim.
Kepala Kantor Kemenag Matim Anselmus Pangabean, S. Ag membuka kegiatan dimaksud sekaligus tampil sebagai narasumber utama didampingi Penyelengara Kristen Kantor Kemenag Matim Heronimus Radja, S.Th dan Ketua Majelis Klasis Flores Barat Pendeta Merkury Deltario Sine, S.Th.
Kakankemenag Matim Anselmus Panggabean, S.Ag mengawali paparannya dengan menggambarkan maksud dan tujuan sosialisasi nilai moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas Kementerian Agama selain Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Cyber Islamic University, Kemandirian Pesantren, Religiousity Index, dan Pencanangan Tahun Toleransi 2022.
Menurut Anselmus Panggabean, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada umat beragama khususnya umat Kristen apa makna serta manfaat moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesial khususnya agama seringkali menimbulkan gesekan akibat sikap eksklusif yang hanya mengakui kebenaran dan keselamatan secara sepihak suatu agama. Konflik keagamaan yang banyak terjadi di Indonesia, umumnya dipicu adanya sikap keberagamaan yang eksklusif serta adanya kontestasi antar kelompok agama dalam meraih dukungan umat yang tidak dilandasi sikap toleran. Masing-masing menggunakan kekuatannya untuk menang sehingga memicu konflik yang mengancam keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
“Untuk menghindari perpecahan bangsa maka Kementerian Agama hadir melalui program moderasi beragama dengan tujuan membangun sikap moderat, tenggang rasa, toleransi, saling menghargai antarumat beragama serta menghargai keberagaman yang kita miliki,” awal Anselmus.
Dengan kata lain moderasi beragama merupakan usaha kreatif untuk mengembangkan suatu sikap keberagamaan di tengah berbagai desakan ketegangan, seperti antara klaim kebenaran absolut dan subjektivitas, antara interpretasi literal dan penolakan yang arogan atas ajaran agama, juga antara radikalisme dan sekularisme,” lanjut Kakankemenag Matim.
Menurutnya jika moderasi beragama dipahami dan dilaksanakan dengan baik maka toleransi akan baik. Kekerasan tidak akan terjadi, komitmen kebangsaan akan semakin meningkat; sebab moderasi beragama menjunjung tinggi harkat martabat manusia serta berperan penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Darimana kita harus memulai moderasi beragama, Anselmus menegaskan bahwa moderasi beragama harus dimulai dari internal suatu agama. Bila umat masing-masing agama sudah memiliki nilai itu maka interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan berjalan baik.
Mantan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Kabupaten Alor dan Manggarai Barat tersebut menitipkan pesan agar umat Kristen memaknai nilai-nilai moderasi beragama serta menjaga hubungan lintas agama di Kecamatan Kota Komba khususnya maupun Kabupaten Manggarai Timur umumnya yang sudah terjalin baik selama ini.
“Menghancurkan suatu hubungan baik itu sangat mudah, namun untuk membangun kembali sangat sulit. Mari dalam suasana tahun toleransi 2022 ini kita bergandengan tangan menjaga keutuhan bangsa dan negara tercinta,’ tutup Anselmus.
Selanjutnya Ketua Majelis Klasis Flores Barat Pendeta (Pdt) Merkury Deltario sine, S.Th sebagai pembicara berikutnya menyampaikan bahwa nilai moderasi beragama sudah tercermin dalam ajaran Kristiani. Salah satunya adalah perintah untuk saling mengasihi sesama umat manusia. Perintah ini menurut Pdt. Merkury dimaknai sebagai mengasihi sesama manusia tanpa memandang batas atau sekat suatu agama, karena semua manusia sama di mata Tuhan.
“Mari kita amalkan ajaran saling mengasihi dalam kehidupan beragama maupun berbangsa yang majemuk. Hargai perbedaan yang kita miliki dan bersikap moderat dalam interaksi sosial kemanusiaan,” pesan Pdt. Merkury.
“Umat Kristen harus hadir sebagai pembawa kasih dan damai bagi sesama dimanapun kita berada. Kitab suci telah mengatur prinsip-prinsip relasi kehidupan kita, baik hubungan manusia dengan Tuhan ataupun hubungan manusia dengan sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. Laksanakan perintah kitab suci kita dengan baik,” pungkasnya.
Usai paparan materi, dilanjutkan dengan dialog dipandu Penyelenggara Kristen Heronimus Radja, S.Th. Perwakilan peserta antusias dengan kehadiran Kantor Kemenag Matim serta berharap kegiatan sosialisasi moderasi beragama diadakan rutin agar seluruh umat beragama memiliki pemahaman serta kesadaran yang sama hal pentingnya moderasi beragama.***(Wempy)