SAAT MENERIMAKAN SAKRAMEN KRISMA KEPADA 340 PESERTA KRISMA
DI GEREJA PAROKI SANTA MARIA MAGDALENA NANGAHURE KEUSKUPAN MAUMERE
Oleh
Dionisius Ngeta, Kontributor
Seksi Komsos Paroki
Maumere – Kamis, 31 Agustus 2023 yang mulia Mgr. Edwaldus Martinus Sedu menerimakan Sakramen Krisma kepada 340 orang dari Paroki Santa Maria Magdalena Nangahure Keuskupuan Maumere. Sebelum dilangsungkan Perayaan Ekaristi Penerimaan Sakramen Krisma, yang mulia Bapak Uskup diterima secara adat Sikka dengan ritual “Huler Wair”, Sapaan Adat yang dilakukan di Gerbang Musuk Pastoran Paroki oleh penasehat DPP Paroki, bapak Kasianus bersama ibu dan Pengalungan oleh bapak Nikolaus Nahak bersama ibu didampingi Pastor Paroki P. Wilhelmus Lae, CP dan pastor rekan P. Paulus Menge, CP beserta beberapa anggota DPP paroki.
Tampak para peserta penerima Sakramen Krisma dan umat yang hadir kusuk berdoa mempersiapkan diri merayakan Ekaristi Penerimaan Sakramen Krisma bersama Bapak Uskup. Selain persiapan liturgy perayaan Ekaristi Penerimaan Sakramen Krisma dan hal-hal teknis lainnya, juga telah dilakukan pembinaan dan persiapan bathin para penerima yaitu ibadat tobat dan pengakuan. “Kami telah melakukan pembekalan atau pembinaan terhadap para peserta calon krisma pada setiap hari Minggu selama kurang lebih 6 minggu berturut-turut selain ibadat tobat dan pengakuan pribadi. Materi pembinaan atau pembekalan adalah hal-hal berkaitan dengan Sakramen Krisma. Hal ini dimaksudkan agar para peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup sebelum Sakramen Krisma diterimakan kepada mereka. Diharapkan dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik, mereka dimampukan menjadi saksi Kristus, pewarta Sabda-Nya dan menjadi lebih dewasa dalam iman, harapan dan kasih. Sedangkan ibadat tobat dan pengakuan merupakan persiapan bathin bagi perserta agar mereka bisa bekerja sama dengan rahmat Allah, (Roh Kudus) dalam menjalankan Tri Tugas Kristus yaitu Menjadi Imam, Nabi dan Raja”, demikian Ibu Floriana Mbembe, salah satu tim pembina saat ditemui sebelum Perayaan Ekaristi dimulai.
Sebelum para peserta diurapi dengan Minyak Krisma, yang mulia Mgr. Edwaldus Martinus Sedu dan para imam yang hadir menumpangkan tangannya kepada para penerima Sakramen Krisma. Momentum ini diimani sebagai momen tercurahnya rahmat Roh Kudus kepada para peserta sehingga mereka dikuatkan dalam iman untuk terbuka dan bekerja sama dengan Rahmat Allah (Roh Kudus) dalam melaksanakan Tri Tugas Kristus yaitu sebagai Nabi, Imam dan Raja secara lebih dewasa dan bertanggungjawab. Para peserta menerima karunia Roh Kudus dengan lilin bernyala di tangannya. Lilin bernyala di tangan adalah symbol Terang Roh Kudus yang telah datang dan senantiasa menemani mereka untuk menjadi saksi Kristus dan dalam menjalanakan tugas-tugas pewartaan sebagai anggota gereja penuh dengan lebih dewasa dan bertanggung jawab.
Dalam kotabnya, Bapak Uskup menekankan tiga hal penting yang bisa dihayati dalam ziarah iman melalui penerimaan Sakramen Krisma. Pertama, membuka hati dan diri pada pencurahan Roh Kudus sebagai Roh yang menerangi dan menyucikan. Kita sering kali menutup diri dan berkat dari rahmat Tuhan dan tidak mau masuk dalam pertobatan dan pembaharuan diri. Sakramen Krisma hanya bisa berdaya ampuh bila kita membuka diri untuk diterangi dan disucikan. Kedua, iman harus bisa merubah dan memperbaharui kehidupan umat beriman. Banyak di antara kita terjebak untuk menjadikan agama hanya sebagai jembatan untuk sekedar diakui oleh orang banyak. Bisa mengurus surat permandian atau surat perkawinan. Kita lupa untuk menjadikan iman sebagai inspirasi untuk terus berjuang dan berubah. Ketiga, keluarga dan sekolah menjadi tempat yang tampan untuk terus mengembangkan kehidupan iman kristiani yang baik melalui kebiasaan doa bersama, makan bersama dan saling mencintai dan mengampuni dalam keluarga kita. Sekolah kita harus bisa menemukan nilai kepribadian yang positif.
Namun sebelum menekankan tiga hal penting tersebut, Bapak Uskup Maumere mengajukan dua pertanyaan reflektif untuk direnungkan bersama. Pertama, apakah kita telah menyadari bahwa betapa besarnya cinta Allah dalam kehidupan kita? Sungguh kita telah mengalami kehadiran-Nya dalam suka duka hidup kita dan cinta-Nya menguatkan kita agar bisa hidup dalam kehendak Allah Bapa? Kedua, percayakah kita kepada Roh Kudus, sebagai Roh Allah yang membimbing dan meneguhkan kita dalam seluruh perjalan hidup kita terutama ketika kita dituntut untuk menjadi saksi Kristus.
Dalam sambutannya, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu pertama-tama mengucapkan proficiat kepada para penerima Sakramen Krisma dan meminta diberikan tepukan tangan meriah. Kemudian bapak Uskup mengucapkan terima kasih kapada Pastor Paroki dan para pendamping/pembina dan mengharapkan agar para penerima Sakramen Krisma semakin dewasa dalam iman dan memberikan kesaksian dalam hidup. “Mudah-mudahan apa yang sudah kita terima, kita dengar dalam pembinaan menyatu dalam diri kita dan membuat kita berubah menjadi pribadi-pribadi yang semakin dewasa dalam iman dan kemudian member kesaksian dalam hidup, baik itu di dalam keluarga-keluarga kita maupun di luar seperti di sekolah dan sebagainya” demikian bapak Uskup Maumere.