Gebyar Pekan seni Madura Sumenep ke VIII

Teropongindonesianews.com

Sumenep – Dalam rangka seni Madura yang ke VIII Kabupaten Sumenep mengadakan pekan seni Madura yang diadakan di lapangan Ahmad Yani (GOR) Sumenep – Minggu ( 09 Jiji 2024 )

Dimana dalam rangka pekan seni Madura di Sumenep mengadakan bermacam kesenian diantaranya lomba musik tong tong (Raden Ageng Marengan Daya), atraksi can macanan, musik akustik, parade flm, dan lomba puisi (umum dan pelajar).

Pekan seni Madura yang di adakan di Sumenep di adakan oleh mahasiswa mahasiswa STKIP PGRI Sumenep dan UKM Sanggar Lentera beserta dipelopori oleh pemerintah kabupaten Sumenep.

Adapun didakannya pekan seni Madura ini untuk.mengembangkan kesenian rakyat yang ada di Madura khususnya di kabupaten Sumenep.

Pemerintah kabupaten Sumenep dalam hal ini bapak bupati Sumenep Achmad Fausi selaku orang nomer 1 di kabupaten Sumenep sangat mendukung dan memberi apresiasi yang sang baik untuk pemuda dan pemudi mahasiswa STKIP PGRI Sumenep dan UKM Sanggar Lentera STKIP sumenep yang telah memberikan sarana untuk mengembang musik Madura yang ada di kabupaten Sumenep.

Ketua penyelenggara ” Ari Firmanayah “dalam keterangannya menyampaikan terima kasih kepada bapak bupati Sumenep yg telah mensupport atas terselenggaranya pekan seni Madura yang ada di kabupaten Sumenep.dari tanggal 31 mei sampai tanggal 15 Juni 2024.

Lebih lanjut di di sampaikan ketua pekan seni Madura ” tidak lupa banyak banyak mengucapkan terima kasih kepada warga Sumenep dimana telah ikut memeriahkan jalannya pekan seni Madura Sumenep.

Selain pekan seni Madura Sumenep juga ada pekan raya Sumenep yang di dalamnya juga ada pameran dan berbagai macam aneka camelan serta permainan.

Dalam acara pekan seni Madura serta pekan raya Sumenep, agar kedepannya warga Sumenep senantiasa melestarikan kebudayaan Madura yang ada di Sumenep. IWAN

Continue reading
Jalin Komunikasi Efektif Babinsa dan Tokoh Masyarakat

Sragen, Salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan tugasnya adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan tokoh masyarakat. Komunikasi yang efektif antara seorang Babinsa dan tokoh masyarakat dapat memperkuat hubungan yang harmonis dan saling mendukung dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut.

Serka Slamet Sriyanto Babinsa Desa Geneng Koramil 16/Miri Kodim 0725/Sragen melaksanakan Komsos dengan Bp.Suyono (Tomas ) Dk Pelem Desa Geneng Kec Miri, Senin (10/06/2024)

Serka Slamet menyampaikan, Dalam menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat, seorang Babinsa perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, adalah pentingnya membangun hubungan yang baik dan menjaga kepercayaan antara Babinsa dan tokoh masyarakat.

“ Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendengarkan dengan seksama, menghormati pendapat dan kepentingan masing-masing pihak, serta menunjukkan sikap yang ramah dan terbuka “ Ucap Slamet.

Selain itu, seorang Babinsa juga perlu memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan tepat kepada tokoh masyarakat.

Hal ini penting agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan dapat diimplementasikan dengan efektif oleh masyarakat.

“ Komunikasi yang efektif juga dapat membantu dalam memperkuat kerjasama antara Babinsa dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut “ Tambah Slamet.

Selain itu, seorang Babinsa juga perlu menjadi pendengar yang baik bagi tokoh masyarakat. Mendengarkan keluhan, masukan, dan aspirasi dari masyarakat dapat membantu Babinsa dalam memahami kondisi di lapangan dan memberikan solusi yang tepat.

“Dengan menjadi pendengar yang baik, seorang Babinsa dapat memperoleh informasi yang berharga untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut “ Pungkas Slamet.

(Agus Kemplu)

Continue reading
Polri Bersama PMPI Gelar Dialog Kebangsaan, Hadirkan Habib Luthfi sebagai Narasumber

Teropongindonesianews.com

Jakarta – Divisi Humas Polri bersama Persatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia (PMPI) menggelar dialog kebangsaan ‘Internalisasi Wawasan Dalam Rangka Transformasi Polri Presisi Menyongsong Indonesia Emas 2045’ ini di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Dialog ini menghadirkan dua narasumber, yakni ulama sekaligus Wantimpres RI Habib Lutfi bin Yahya dan Deputi Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bapak Surahno.

“Dialog kebangsaan ini tentunya diinisiasi dari para tokoh-tokoh pemuda dalam keorganisasian yang terutama secara khusus dari PMPI yaitu Persatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia,” ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin.

Karopenmas menjelaskan maksud dan tujuan dialog ini, yakni sebagai sarana menumbuhkan rasa cinta tanah air di tengah perbedaan dan keberagaman baik suku, budaya, hingga agama. Menurutnya, kedua hal itu menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia yang terus tumbuh dan bersatu dari Sabang tentunya hingga Merauke.

“Semangat persatuan yang diinisiasi oleh PMPI tadi kami Sebutkan serta pentingnya wawasan kebangsaan dalam kehidupan sosial inilah yang mendorong Polri untuk mendukung kegiatan seperti ini,” tuturnya.

Karopenmas mengucapkan rasa terima kasihnya kepada PMPI atas kepedulianmya terhadap bangsa. Ia berharap elemen bangaa semakin banyak yang mencintai tanah air.

Lebih lanjut, Karopenmas menilai persatuan dan upaya merekatkan kebhinnekaan merupakan hal yang penting untuk percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini diperlukan guna menyongsong menuju Indonesia emas pada tahun 2045

“Kami mengucapkan terima kasih karena telah begitu peduli dengan pentingnya mensosialisasikan wawasan kebangsaan sehingga akan tentunya ke depan semakin banyak elemen bangsa yang mencintai tanah air yang akan bersatu untuk bersama-sama merekatkan kebhinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI guna mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan tentunya berkelanjutan menyongsong menuju Indonesia emas pada tahun 2045,” pungkasnya.

Dalam acara ini dihadiri sebanyak 156 peserta yang hadir, termasuk Wakapolri dan Pejabat Utama Mabes Polri. Kemudian turut hadir juga Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

Perwakilan dari 32 organisasi kepemudaan dan mahasiswa juga turut hadir, dan dari elemen kepemudaan seperti GP Ansor, GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda Katholik hadir dalam acara ini.

Adapun dari elemen mahasiswa yang hadir ada GMNI, HMI, PMII, IMM, LNMD, Hikmahbudhi, PMKR, Bem Nusantara, BEM SI, dan BEM Pesantren.

Pewarta: Santoso.

Editor: Santoso.

Continue reading
Polri Targetkan Zero Accident dalam Rekrutmen, Pendidikan dan Latihan

Teropongindonesianews.com

Dalam pelaksanaan rekrutmen hingga pendidikan serta pelatihan anggota kepolisian, Polri menargetkan nol kecelakaan atau zero accident. SSDM Polri mengajak fungsi pendidikan, pelatihan serta kesehatan Polri mewujudkan target ini.

“Sesuai arahan Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo), bahwa kami (Polri) harus mengambil peran sebagai bagian integral untuk mencapai visi Indonesia Emas 2024. Maka kami memiliki target yakni zero accident mulai dari proses rekrutmen, pendidikan pembentukan, pendidikan pengembangan dan juga pelatihan,” kata Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Pol Dedi Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024).

Dijelaskan Dedi Prasetyo, bahwa maksud dari zero Accident adalah nihil kejadian menonjol semisal meninggal dunia dalam masa pendidikan pembentukan. Dikatakannya, untuk mencapai target ini diperlukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi.

“Kalau sesuai tugas dan fungsi di SDM, dalam proses rekrutmen ada namanya prinsip ‘betah’, yaitu bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Ini sudah diterapkan beberapa tahun lalu dan menjadi acuan pelaksanaan rekrutmen,” tegas Irjen Pol Dedi.

“Dalam proses rekrutmen itu kan ada pemeriksaan kesehatan, tes kesamaptaan jasmani, juga tes psikologi. Ini untuk mengukur sejauh mana kesiapan calon siswa menempuh pendidikan nanti,” terangnya.

Disampaikan Dedi Prasetyo, tujuan dari serangkaian tes dalam rekrutmen dilakukan dengan ketat. Salah satunya, tambah dia, untuk kebaikan calon siswa itu sendiri.

“Jangan sampai saat pendidikan ternyata ada sakit yang membahayakan nyawa si siswa itu sendiri, atau kemampuan fisiknya tidak memenuhi syarat untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan akhirnya mengalami kecelakaan atau sakit,” ungkapnya.

“Atau jangan sampai misalnya ada yang psikologinya bermasalah, tidak mampu menerima tekanan-tekanan selama pendidikan, sehingga melakukan hal-hal tak diinginkan atau merugikan dirinya sendiri,” urau mantan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini.

Ia menambahkan, hal ini telah dia sampaikan saat hari kedua Rakernis SDM Polri pada Senin, 27 Mei lalu. Rakernis yang dibuka Jenderal Sigit ini tak hanya diikuti personel SSDM Polri, tapi juga perwakilan Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri seperti Akpol, SPN, Sepolwan dan lembaga pendidikan pengembangan Polri lainnya.

“Polri memerlukan SDM yang memiliki mentalitas, kapabilitas, dan kualitas serta integritas yang bagus, agar bisa menjalankan tugas pokok dan fungsi Polri secara maksimal. Prinsip ‘betah’ dalam setiap rekrutmen juga prinsip yang telah dikembangkan selama 10 tahun dan harus terus dievaluasi, serta ditingkatkan agar tak cuma jadi slogan,” kata Irjen Pol Dedi.

Ia mengatakan, perlu kebersamaan antarsemua fungsi terkait dalam mewujudkan SDM Polri yang Presisi dan unggul. Terakhir, dia menegaskan SD, merupakan investasi jangka Panjang Polri.

“SDM merupakan investasi jangka panjang. Oleh karena itu rekrutmen, pendidikan dan pelatihan anggota Polri tidak hanya menjadi tanggungjawab SDM Polri, tapi juga tanggungjawab semua satuan kerja,” pungkas Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Pewarta: Santoso.

Editor: Santoso.

Continue reading
Senyum Semangat Fatia Casis Disabilitas Lulus Menuju Rikkes II Bintara Polri

Teropongindonesianews.com

Nur Fatia Azzahra tersenyum saat namanya masuk dalam daftar calon siswa Bintara Polri Tahun 2024, yang dinyatakan lulus dalam sidang menuju pemeriksaan kesehatan (rikkes) tahap II. Dengan bersemangat, Fatia optimis dia dapat mengikuti seluruh rangkaian tes tahap II dan lolos seleksi akhir.

“Berterima kasih kepada pimpinan Polri yang telah memberikan saya kesempatan bisa mendaftar dalam seleksi Polri ini. Dan besar harapan saya bisa diterima dan masuk menjadi anggota di kepolisian ini,” kata Fatia, dikutip dari situs Divisi Humas Polri, Minggu (9/6/2024).

Penyandang disabilitas tunadaksa ini merupakan sarjana psikologi. Dia mendaftar Bintara Polri lewat Polda Kepulauan Bangka Belitung.

Pengumuman sidang yang menyatakan Nur Fatia lulus ke tahap rikkes II digelar pada Rabu, (5/6) malam. Saat pengumuman, panitia rekrutmen juga mengumumkan 28 casis wanita lainnya lulus dalam sidang pertama.

“Alhamdulillah pada malam ini saya dinyatakan lulus dan bisa melanjutkan seleksi tahapan rikkes kedua. Dengan harapan saya sampai tahapan akhir saya bisa lulus terpilih tes seleksi Polri,” ungkap Fatia.

Dia mengaku motivasi terbesar menjadi polisi wanita (polwan) adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri. Dia juga hendak membuktikan keterbatasan fisik tak menjadi penghalang untuk mewujudkan impian.

“Tetaplah berpikir positif dengan perjuangan hidup, Percaya diri adalah kunci kehidupan,” pungkas Fatia saat ditanya soal motto hidupnya.

Pewarta: Santoso.

Editor: Santoso.

Continue reading