Diduga Asal Jadi,Proyek Saluran Irigasi Di Desa Wongsorejo Di Keluhkan Warga

Banyuwangi – Proyek irigasi tersier di Dusun Karangrejo Selatan, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, diduga sarat korupsi.

Bangunan irigasi yang baru dibangun tersebut terlihat mudah rontok dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.Hal ini dikhawatirkan akan merugikan para petani dan negara.

Berdasarkan laporan warga Desa Karangrejo Selatan, campuran adukan semen pada bangunan irigasi tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi. Galian pondasinya pun hanya sekedar asal-asalan.

Diduga rekanan pelaksana proyek, CV Putri Pelangi, tidak profesional dalam melaksanakan kegiatan dan memanipulasi bestek proyek.

“Bangunan ini mudah rontok, seolah-olah tidak menggunakan semen. Dengan kondisi seperti ini, bagaimana mungkin bangunan ini bisa bertahan lama?” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga juga mengeluhkan minimnya pengawasan dari pihak Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi. Hal ini membuat rekanan leluasa untuk melakukan kecurangan tanpa adanya kontrol yang ketat.

“Terkesan ada pembiaran dari pihak dinas. Seharusnya mereka melakukan pengawasan yang lebih ketat agar proyek ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” ujar warga lainnya.

Dugaan korupsi dalam proyek irigasi tersier ini semakin diperkuat dengan pernyataan Sam, yang mengaku sebagai pelaksana kegiatan dari CV Putri Pelangi. Ketika dikonfirmasi terkait adanya proyek yang tidak sesuai spesifikasi, Sam justru berdalih bahwa CV tersebut milik orang lain.

“CV tersebut milik orang lain. Saya hanya disuruh untuk mengerjakan proyeknya,” ungkap Sam.

Namun, ketika dihubungi melalui telepon, Sam tidak merespon dan mengabaikan panggilan dari media. Sikap Sam yang tidak kooperatif ini semakin memperkuat kecurigaan adanya praktik korupsi dalam proyek tersebut.

Kepala Desa Wongsorejo pun mengaku tidak mengetahui adanya proyek irigasi tersier di wilayahnya. Hal ini menunjukkan bahwa CV Putri Pelangi tidak melakukan koordinasi dengan pihak desa selaku pemangku wilayah.”Kami tidak pernah diberitahu tentang adanya proyek ini. Seharusnya mereka berkoordinasi dengan kami,” ujar Kepala Desa Wongsorejo.

Kasus dugaan korupsi dalam proyek irigasi tersier ini harus segera diusut tuntas oleh pihak yang berwenang. Para pelaku korupsi harus ditindak tegas agar tidak ada lagi proyek yang dikerjakan dengan asal-asalan dan merugikan masyarakat.

Kurniadi

Continue reading
Silaturahmi Forum RT/RW Kota Pekanbaru Dengan Pj Wako Bapak Risnandar Mahiwa SStp, M.Si.

Teropongindonesianews.com

Pekanbaru, 15 juni 2024.

Silaturahmi Forum RT RW kota Pekanbaru yang dilaksanakan,Sabtu 15 Juni 2024, bertempat di kediaman walikota jalan Ahmad Yani dihadiri oleh bpk. Risnandar Mahiwa Sstp, M.Si sebagai PJ walikota Pekanbaru yg di dampingi oleh Sekdako bapak indra pomi nasution dan asisten satu BPK Masykur Tarmizi serta Kabag tapem.


Dalam silaturahmi tersebut ketua forum RT RW kota Pekanbaru (Ali Azmi) berharap kepada PJ walikota bahwa program prioritas PJ walikota sebelumnya yg sangat bermanfaat bagi masyarakat agar terus dilaksanakan bahkan kalau bisa ditingkatkan lebih maksimal. Selain hal tersebut ketua forum meminta untuk terus melakukan perbaikan atau pembangunan jalan yang sudah rusak di kota Pekanbaru.
Menyikapi hal demikian PJ walikota Risnandar Mahiwa SSTP M.Si, mengatakan bahwa ia akan melanjutkan program prioritas pemerintah kota sebelumnya dan jika perlu dilakukan peningkatan disana sini agar semua harapan kita dapat tercapai dengan baik.. Apalagi hal tersebut menyangkut ttg kepedulian terhadap masyarakat dan kota Pekanbaru.
Disamping itu untuk menjawab keinginan ketua2 forum kecamatan yg menginginkan agar pembangunan jalan2 dan parit2 yang dianggap sudah rusak dilakukan perbaikan akan dilakukan seiring dengan kemampuan anggaran yg ada di kota Pekanbaru.
Disisi lain beberapa ketua forum kecamatan, juga menyampaikan agar pemerintah kota memperhatikan pelaksanaan kegiatan kabel optik ( kabel tivi kabel dan internet) yg semraut di tiang2 di sepanjang jalan. Hal ini di jawab langsung oleh Sekdako Bpk. Indra Pomi bahwa untuk melakukan penertiban terhadap pemasangan kabel optik ini akan diterbitkan perdanya, sehingga mereka tidak sembarang untuk membentangkan kabel ditiang2 yg menumpuk dan semraut.
Selanjutnya pemko juga berharap forum RT RW terus seiring sejalan dengan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat kota Pekanbaru” tambahnya.(Drs. H. Jasril,M.Si korwil provinsi Riau dan Kepri )

Continue reading
Miris !!!, Lagi – Lagi Ledakan Sumur Dan Kebakaran di Lahan PT. Hindoli Musi Banyuasin

Teropongindonesianews.com

Sumsel – Lagi – lagi Dalam satu pekan terakhir ini sedikitnya tiga kali kebakaran sumur bor ilegal dilahan sawit miliki PT. Hindoli kecamatan Keluang kabupaten Musi Banyuasin provinsi Sumatera Selatan , dan sebelumnya Sabtu 8/6/2024  sekitar pukul 04,30 Wib dan menyusul Rabu 12/06/2024 sekitar pukul 04.00 wib dan Kali ini Sabtu 15/06/2024 sekitar pukul 10.00 wib dini hari terjadi lagi kebakaran sumur bor ilegal yang yang dikelola oleh masyarakat kembali mengeluarkan api dan ledakan api pun begitu dahsyat yang sampai saat ini belum bisa dipadamkan dan belum dapat dipastikan adanya korban dalam kejadian itu.

Ironisnya kejadian dan kegiatan melawan hukum ini diduga sudah terkondisi dengan baik sehingga pelaku utama kejahatan itu belum tersentuh hukum dan diduga menjadi lahan subur oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab hanya untuk mementingkan kepentingan pribadi nya secara individu dan diduga kuat saat ini mereka sedang mencari siapa lagi yang akan dijadikan korban sebagai pengantin yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

Patut diduga sumur Bor minyak yang meladak saat ini milik NP CS GRUP , kenapa APH tidak memburuh pelaku dan terkesan BUNGKAM.

Dari hasil investigasi awak media TIN di lapangan setiap ada kejadian kebakaran sumur bor ilegal yang dikelola oleh masyarakat secara tradisional itu diduga salah satu pekerja yang akan dijadikan korban, baik itu tukang polot, tukang peras, sopir atau pekerja kasar lainnya yang dijadikan pengantin untuk mengaku sebagai pemilik sumur dan bertanggung jawab di muka hukum padahal mereka diduga hanya sebatas upahan dari pelaku utama dengan nilai yang cukup fantastis ratusan juta rupiah.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP Imam Safei, S.IK begitu dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp nya nomor 0813.2968.xxxx tidak memberikan jawaban sampai ditunggu beberapa saat masih tetap tidak memberikan jawaban sampai berita ini ditayangkan masih belum ada jawaban, hal senada juga terjadi saat wartawan TIN mengkonfirmasi insfektur Jendral Polisi Albertus Rachmad Wibowo SIK, MIK Kapolda Sumatera Selatan dengan nomor WhatsApp 0811.946.xxx dan beliau tidak memberikan komentar apapun sehingga terkesan menghindar dari pertanyaan wartawan TIN.

Bersambung

Tim/ Sumsel.

Continue reading