574 Keluarga Penerima Manfaat di Desa Semiring Terima Bantuan Pangan

Situbondo, 21 Juni 2024 – Bertempat di Balai Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, telah dilaksanakan penyaluran bantuan pangan kepada 574 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Semiring beserta perangkat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat, dan 574 KPM.

Bantuan pangan tersebut berupa beras, dengan masing-masing KPM menerima 10 kg. Penyaluran bantuan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat kurang mampu.

H.Mat Haris Subiyanto Kepala Desa Semiring dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan. Ia berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

“Atas Nama Pemdes Semiring Menyampaikan Terima Kasih Kepada Pemerintah,Yang Mana Sudah Membantu Meringankan Beban Masyarakat,Khususnya Masyarakat Semiring,Kami Berharap Agar Bantuan Beras Tersebut Di Manfaatkan Sebaik Mungkin,Mengingat Harga Beras Saat Ini Melambung Tinggi,”Pungkasnya

Salah satu KPM, mengungkapkan rasa senangnya atas bantuan yang diterima. “Alhamdulillah, saya sangat senang menerima bantuan ini. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi keluarga saya, terutama di tengah situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini,” ujarnya.

Penyaluran bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Semiring. Selain itu, diharapkan juga dapat memperkuat rasa gotong royong dan kepedulian antar sesama warga masyarakat.

Anang/STB

Continue reading
Pak Tutun Datangi Dinas Pariwisata Situbondo, Pertanyakan Proposal Konsep Budaya Majapahitan

SITUBONDO – Sudah hampir dua bulan P.Tutun melalui lembaga yang sudah berbadan hukum , Aliansi Pegiat dan Pelaku Wisata Situbondo (AP2WS) mengajukan konsep kegiatan dalam bentuk Proposal Kegiatan dan bukan Proposal Pengajuan Bantuan Dana.

Proposal kegiatan aspirasi masyarakat yang bertajuk Festival Topeng Majapahitan dan Seminar Topeng Majapahitan, merupakan sebuah Event budaya yang berbasis Sejarah dan Edukasi satu satunya di kabupaten Situbondo yang akan menjadi sebuah momentum bangkitnya kembali sektor Kepariwisataan Situbondo dan pemberdayaan masyarakat.

Namun apa hendak dikata, Proposal Kegiatan tersebut terbengkalai yang berujung penolakan secara halus dengan dalih tidak ada anggaran untuk kegiatan tersebut.

Proposal Konsep Kegiatan tersebut sudah sempat di rapatkan beberapa kali, mulai dari tingkatan Kabid, Sekdis hingga Kadis. Dari hasil rapat rapat tersebut di ambil sebuah kesimpulan bahwa Kadispar (Plt ) berjanji akan di pertemukan dan mempresentasikan di hadapan Bupati.

Namun janji hanya sebuah janji dengan dalih Bupati masih sibuk, Proposal Kegiatan masyarakat tersebut menjadi terbengkalai.

Baru pada kesempatan ini ,Kadispar yang sudah Definitif menyampaikan tidak ada anggaran untuk kegiatan Festival Topeng Majapahitan dan Seminar Topeng Majapahitan, dan malah menyarankan untuk proposalnya supaya di tujukan Langsung kepada Bupati.

Menurut Agus Ariyanto Ketua Umum Aliansi Pegiat dan Pelaku Wisata Situbondo (AP2WS), sangat menyayangkan sifat dan kinerja dari Dispar Situbondo dan berharap kepada Bupati Situbondo untuk lebih memperhatikan potensi rakyatnya dan mengontrol kenerja jajarannya, sehingga sinergitas masyarakat dengan pemerintah daerah dapat terbangun kerjasama dalam membangun Situbondo, Ujar Agus. AGS

Continue reading
Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah di Desa Kayumas Kepada 898 KPM

Situbondo, 20 Juni 2024 – Pemerintah Kabupaten Situbondo kembali menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan bagi warga di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa.

Acara penyaluran ini dihadiri langsung oleh Camat Arjasa, Kepala Desa Kayumas/PLT Yunolasita yang Akrab Di Sapa Pak Igo, Babinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat, dan perangkat Desa Kayumas.

Bantuan CBP tahun 2024 ini merupakan program dari pemerintah daerah untuk membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat.

Bantuan ini berupa beras 10 kg per keluarga penerima manfaat (KPM) yang berdomisili di Desa Kayumas.Sebanyak 898 KPM menerima bantuan beras ini di aula Kantor Pemerintahan Desa Kayumas.

Penyaluran beras dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung hingga selesai. Petugas dari Pemdes membantu memastikan bahwa setiap KPM yang terdaftar menerima bantuan tersebut.

Pak Igo PLT Kades Kayumas Menyampaikan Rasa terima Kasihnya Kepada Pemerintah Semoga Bantuan Pangan Ini Bisa Bermanfaat Bagi Masyarakat Khususnya Masyarakat Kayumas.

” Saya Berterima Kasih Kepada Pemerintah Sudah Membantu Meringankan Masyarakat Kayumas yang Kurang Mampu,Kami Berharap Agar Bantuan Pangan Ini Bisa Mengurangi Beban Masyarakat Kurang Mampu,Yang Mana Harga Beras Saai Ini Melambung Naik” Jelas Pak Igo

Program pembagian CBP ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga Desa Kayumas, khususnya dalam membantu mereka mengatasi kesulitan ekonomi.

BiroTIN/STB

Continue reading
“Molong Kopi Sareng Bupati” Mengantarkan Kopi Situbondo Go Internasional

Situbondo ,Bersama Petani Kopi Bupati Situbondo Karna Suswandi yang Akrab Di Sapa Bung Karna Panen Kopi Arabika Di Desa Kayumas Kecamatan Arjasa Dalam Acara “Molong Kopi Sareng Bupati”,Kamis ,20/06/2024

Momen Penting Ini Bertujuan Agar Petani Di Kabupaten Situbondo Khususnya Kayumas Lebih Meningkatkan Lagi dan Menjaga Kualitas Kopi Agar Bisa Bersaing Di Pasar Nasional Dan Internasional

“Saya Berharap Para Petani Menjaga Kualitas Kopi ,Dengan Memanen Biji Kopi Yang Sudah Tua,Yang Mana Kopi Arabika Mempunyai Ciri khas dan Para Distributor sangat Paham Mana Kopi Berkualitas Tinggi ,”Ujar Bung Karna

Bung Karna Juga Menekankan Agar Petani Saat Memanen Sesuai Prosedur,,Yang Mana Kopi Yang Sudah Layak Panen Kopi yang Berwarna Merah,Yang Saat Ini kopi Kayumas Masih Menjadi Primadona di Pasaran

” Saya Tekankan Kepada Para Petani Kopi Agar Proses Pemanenan Kopi Sesuaikan Dengan Tata cara Yang Baik Sehingga Bisa Menjaga Kualitas Kopi,Seperti Memanen Kopi yang Berwarna Merah jangan Di campur yang Hijau,Dalam Proses Pengolahan Juga harus Di Sesuaikan Setelah Memanen Harus Di Rendam Setidaknya 36 Jam Setelah Itu Di Jemur,Semakin Lama Di Rendam Dan Semakin Tinggi Area Penanaman Kopi,Maka Akan Menghasilkan Kopi Yang Berkualitas Tinggi,”Jelasnya

Sementara Itu Dadang Aries Bintoro Kadis Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Menyampaikan Bahwa Kopi Arabika Di Tanam Di berbagai Daerah Di Kabupaten Situbondo,Salah Satunya Di Kayumas

” Ada sekitar tujuh Juta Lebih Kopi Jenis Arabika dan Robusta Di Tanam Di Berbagai Daerah Di Kabupaten Situbondo,yang Ditanam di Atas Lahan Sekitar 34.492 Hektare dan Di Perkirakan Total Produksi 8000 Ton Lebih,”Ungkapnya

Salah Satu Petani Kopi Di Kayumas Menyampaikan Kabar Gembira Yang Mana Saat Ini Harga Kopi Mengalami Kenaikan sekitar Rp.2000 Per Kilogram,yang Awalnya Harga Perkilo Rp.14.000 Menjadi Rp.16.000 Perkilo.

“Saat Ini Harga Kopi Basah Mengalami Kenaikan,dan Dalam Satu Hektare Kami Bisa Memanen Kopi Sekitar Tiga Ton Lebih,Saat Ini Kami Sudah Mulai Panen Hingga Empat Bulan Kedepan,Dan Berharap Agar Harga Kopi Tetap Bertahan,”Jelasnya

Abdur Razak Salah Satu Ketua KTH Di Kayumas Menyampaikan Dengan Adanya Acara “Molong Kopi Sareng Bupati” Diharapkan Kedepan Harga Kopi dan Kualitas Kopi Kayumas Terus di Kenal dan Berharap Juga Agar Perputaran Pasar Kopi Di Kelola Oleh Penduduk Lokal Kayumas Bukan Dari Luar.

” Kami Bagian Dari Masyarakat Lokal Kayumas Ingin Sekali Pengelolaan Pemasaran Kopi Di Kelola Oleh Masyarakat Lokal Kayumas Bukan Dari Luar,Agar Kita Tahu Pemasaran Yang Sebenarnya Agar Para Petani kopi Di Kayumas Tidak Di Permainkan,”Kata Razak

Harga Serta Peningkatan Kualitas Kopi Di Kabupaten Situbondo Di Harapkan Semakin Meningkat Dan Laku Di Pasaran Melampaui kualitas Kopi Di Daerah Lain,serta Bisa Menguasai Pasar Kelas Nasional Juga Internasional.

BiroTIN/STB

Continue reading
Merasa Di kecewakan Masalah Keberadaan Pansimas, Warga Nglurug Balai Desa Sukodono

Teropongindonesianews.com

Tidak kurang dari 50 orang warga Desa Sukowono Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso nglurug Balai Desa Sukodono, Pasalnya mereka di bawah tanggung jawab Ir, 40 tahun warga Desa Sukowono bersama Haji Abdul Azis, 50 tahun warga Desa Sukowono mempertanyakan keberadaan Proyek Pansimas yang status tanahnya adalah milik pribadi yang lokasinya masuk dalam wilayah Desa Sukodono.

Bertempat Di Balai Desa yang juga di hadiri oleh Kapolsek Pujer, Koramil yang di wakilkan oleh anggota serta Kepala Kecamatan Pujer yang kesemuanya pada intinya menuruti Pada warga tersebut tentang Pansimas yang di bangun demi Masyarakat di tanah Haji Abdul azis pengasuh sebuah lembaga pendidikan di Desa Sukowono.

Beberapa pertanyaan di sampaikan, sekaligus meminta pertanggung jawaban kelanjutan Pansimas yang ada kaitan dengan status tanah serta berkaitan pula dengan lembaga pendidikan yang di pimpin Haji Abdul Azis.

Mardi selaku Kepala Desa Sukodono langsung memberikan penjelasan pada warga tersebut bahwa Pansimas sebagai program pemerintah tidak di programkan sebagai pengganti status tanah ataupun membayar Pemilik lahan dan menyatakan pula bahwa tanah tersebut adalah tanah milik negara sehingga secara otomatis pula bahwa keinginan Warga tersebut tidak dapat di indahkan.

Keadaan sempat memanas saling mempertahankan pendapatnya masing – masing yang di rasa oleh mereka ( Antara Kades Sukodono dan Warga – Red ) adalah benar, dan hal ini sempat pula di tengahi oleh Kapolsek dan Camat Pujer bahwa jalin kesepakatan agar tidak merugikan masing – maaing pihak.

Selanjutnya setelah sama – sama menyampaikan pendapatnya masing – masing yang juga di sampaikan oleh Hadi, mantan Pemimpin Desa sukowono dan ir serta Lainnya maka di tengahi juga oleh Camat Pujer bahwa pada akhirnya akan di adakan pertemuan di Kantor Kecamatan Pujer dengan catatan tidak membawa banyak warga, minimal di wakilkan agar permasalahan bisa selesai dan timbul kesepakatan baik antara Pengurus Pansimas Dan Warga.

Dari hasil pertemuan tersebut ada beberapa warga yang berpendapat yang salah satunya adalah Bahri, 45 Tahun warga Desa Sukowono yang mengatakan bahwa sebenarnya masalah tersebut bukan hal yang sangat sulit bagi seorang Kepala Desa, dan itu semuanya tergantung dari kebijakan Mardi selaku Kepala Desa Sukodono, ” Mestinya Mardi Juga melihat Posisi Pengasuh Madrasah, Haji Abdul Azis yang juga sebagai pemilik lahan tersebut, bukan dengan psndapatnya sendiri tanpa mengindahkan keinginan warga “, Ujarnya tegas, di tambahkannya pula bahwa dengan melihat keberadaan lembaga pendidikan yang di pimpin oleh Haji Abdul Azis mestinya hati atau perasaan Kepala Desa tersebut harus sadar bahwa air yang di gunakan tersebut adalah untuk warganya dan kepentingan pendidikan juga sangat harus di perhatikan, tidak berpikiran negatif agar permasalahan cepat selesai.

sampai berita ini di tulis, Haji Abdul Azis dan warga yang masih tetap kecewa karena masalah masih belum di anggap selesai akhirnya tetap berharap sampai di dapatkan kesepakatan bersama antara pengurus Pansimas dan warga, Terutama Haji Abdul Azis sebagai pemilik lahan tersebut. YATNO

Continue reading