Pekanbaru – Ketua Forum Pemred Riau, Rahmat Handayani, menekankan pentingnya menjaga netralitas dan akurasi berita bagi seluruh insan pers, khususnya menjelang kontestasi Pilkada Pekanbaru yang semakin dekat.
Rahmat mengingatkan para wartawan untuk tidak terjebak dalam konflik dengan sesama rekan media maupun dengan pemerintah.
“Sebagai insan pers, kita harus menjaga persatuan dan profesionalisme dalam menjalankan tugas jurnalistik,” ujar Rahmat.
Ia menegaskan bahwa wartawan memiliki tanggung jawab besar untuk menyampaikan berita yang akurat dan tidak memihak, agar publik dapat memperoleh informasi yang jelas dan terpercaya.
“Dengan mengedepankan integritas dalam pemberitaan, Saya berharap media dapat berperan aktif dalam menciptakan suasana Pilkada yang kondusif, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih secara bijak”. Tambahnya
Ia juga menghimbau seluruh insan pers untuk bersikap netral, terutama dalam memberitakan hal-hal yang berkaitan dengan Pilkada. “Saya himbau semua insan pers harus bersikap netral,” ujarnya.
Dengan sikap netral ini, diharapkan media dapat berkontribusi dalam menciptakan suasana Pilkada yang kondusif, tanpa memihak dan tetap menjaga integritas jurnalistik. JOHN
MODEL PEMBELAJARAN DIFERENSIASI BERBASIS IT DAN PENGUATAN MODERASI BERAGAMA
teropongindonesianews.com
Maumere – Perkembangan kurikulum setiap zaman selalu berubah seiringi dengan perkembangan zaman. Para Pendidik dituntut untuk selalu siap menerima perubahan kurikulum. Melihat perubahan ini komunitas Guru agama Katolik tingkat Sekolah Dasar wilayah enam (6) Kecamatan yakni Kecamatan Mego, Paga, Tanawawo, Magepanda, Nita, Palue (Megatawa Mantap) melaksanakan kegiatan Workshop Model Pembelajaran Diferensiasi Berbasis IT dan Penguatan Moderasi Beragama, Kegiatan yang Bertempat di SDK Nita I -Kecamatan Nita-Kabupaten Sikka-Propinsi Nusa Tenggara Timur diberikan oleh Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Agustinus Badjo,S.Ag.,M.Th dan Ketua Guru Penggerak Kabupaten Sikka ,Metodius Dismas ,S.Fil.Gr selama dua hari dari tanggal 30-31 Oktober 2024. Kegiatan ini diprakarsai oleh Pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Katolik Kecamatan Nita, kegiatan ini dibiayai dari Dana DIPA Kementerian Agama Kabupaten Sikka dan dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka, yang diwakili Kepala Seksi Pendidikan katolik, Adrianus Adi,S,sos dan didampingi Kepala seksi Urusan Agama Katolik,Wandelinus Ledang,S.S Adrianus Adi, dalam arahan menyampaikan peran guru agama Katolik sangat penting dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat. Selain menjadi Guru agama Katolik di sekolah tetapi juga menjadi Katekis di tengah-tengah kehidupan menggereja sebagai pelayan pastoral. Sebagai seorang Guru agama Katolik ia dituntut untuk selalu siap menerima perubahan sesuai perkembangan zaman, sehingga tidak ketinggal zaman, termasuk dalam proses pembelajaran yang sudah dirancang di dalam kurikulum.
Adi menambahkan sebagai seorang Guru Agama Katolik di bawah Kementerian agama perlu mengejawantahkan Visi Misi Kementerian agama dan menjadi garda terdepan menunjukan kepribadian yang baik sebagai sosok yang perlu ditiru dan diteladani. Kami merasa senang dan bersyukur karena keinginan kami Guru Agama Katolik di wilayah enam (6) Kecamatan mendapatkan pendampingan IKM terjawab sudah, yang selamai ini sangat kami nanti-nantikan, teristimewa dalam hal model pembelajaran yang baru yang diamanatkan dalam kurikulum Merdeka, yakni Model Pembelajaran Diferensiasi yang berbasis Informasi Teknologi (IT) ungkap salah seorang peserta dari Kecamatan Magepanda , Polikarpus Sansubari,S.Ag kepada media Teropong Indonesianews.com.
Hal senada disampaikan juga peserta dari Kecamatan Palue Daniel Dale, S.Ag , wilayah Kecamatan Palue agak jauh dari kota Maumere, harus menyeberangi lautan dengan mengunakan bbbperahu motor ,membutuhkan 4 jam, tetapi kami tetap semangat untuk mengikuti kegiatan seperti ini, karena kami guru agama Katolik dari Palue tidak mau kalah bersaing dengan teman-teman di daratan pulau Flores.
Agus Badjo dalam sambutan penutup menyampaikan harapan, semoga semua peserta yang telah mengikuti kegiatan ini harus diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas nanti, Apalah artinya kalau pelatihan secara terus -menerus tetapi tidak dilaksanakan di tempat tugas pada hal kita sudah buang waktu ,tenaga dan biaya. Dan saya akan terus-menerus melakukan monitoring di sekolah bapa ibu. Saya mau harus ada perubahan setelah mengikuti kegiatan ini. Pemilihan materi yang disajikan dalam workshop ini adalah hasil pemantauan dan monitoring pengawas selama ini , terkhusus soal IT hampir sebagian besar para guru agama katolik belum menguasai penggunaan IT dalam proses pembelajaran. Untuk di ketahui peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 35 peserta yang merupakan utusan dari masing-masing kecamatan yang adalah pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Katolik masing -masing Kecamatan binaan , Dan diharapkan setelah Kembali dari kegiatan ini mereka harus meneruskan ke teman-teman guru di kecamatan masing-masing,sehingga semua Guru agama Katolik bisa berjalan bersama. Ini adalah sebagai Rencana Tindak Lanjut ( RTL) Pewarta : A.Badjo
Pringsewu,Llampung – Merespons surat dari Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunus Saputra,SIK,M.Sc.IT bernomor:B/675/X/HUM/.5.1./2024 yang menyinggung pengembangan kasus pemerasan terhadap Kepala Pekon/Lurah dan imbauan mengenai hubungan kemitraan antara aparat kepolisian dan media.
Ketua Persatuan pewarta warga Indonesia (PPWI) kabupaten Pringsewu Neki Irawan mengapresiasi keberhasilan Polres Pringsewu dalam menangkap menahan oknum LSM dan oknum wartawan yang diduga melakukan pemerasan terhadap kepala desa.
“Kami memberikan apresiasi tinggi atas tindakan tegas pihak kepolisian. Ini langkah penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian ” tegas Neki Irawan Jum’at (01/11/2024)
Namun sebaiknya pihak kepolisian kembali ke tupoksinya sesuai tugas kepolisian RI sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2002 Pasal 13 yakni Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat karena yang mengatur regulasi wartawan satu satunya adalah dewan pers.
Ketua PPWI Pringsewu merasa perlu meluruskan pernyataan Kapolres yang mengimbau agar tidak melayani media yang tidak terdaftar di situs Dewan Pers,https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers.
Sehingga Neki menegaskan, tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa media harus bernaung di bawah Dewan Pers untuk dapat diakui. Berdasarkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, tugas Dewan Pers adalah melakukan pendataan, bukan menentukan legalitas media.
“Banyak media yang belum terdata di Dewan Pers karena keterbatasan sumber daya. Namun, selama media memiliki badan hukum resmi dari Kemenkumham, legalitasnya sah diakui oleh negara,” jelasnya.
Ketentuan ini sesuai dengan Pasal 9 ayat (2) UU Pers yang mewajibkan perusahaan pers berbadan hukum.
Selanjutnya Neki juga menambahkan bahwa UU Pers memberi kebebasan bagi wartawan untuk memilih organisasi profesi sesuai keinginannya.
“Profesi wartawan tidak terbatas hanya pada organisasi yang berada di bawah Dewan Pers. UU Pers menjamin kebebasan dalam memilih organisasi,” katanya.
Terkait Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Neki mengklarifikasi bahwa UKW bukan syarat mutlak untuk menjadi wartawan.
Boyolali. Kodim 0724/Boyolali terima Tim Audit Itdam IV/Diponegoro yang berjumlah 10 orang dipimpin oleh Kolonel Inf Bambang dalam rangka melakukan Pengawasan terhadap kinerja Kodim 0724/Boyolali yang bertempat di Makodim 0724/Boyolali Jl. Padanaran Desa Tegalmulyo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Jumat ( 01/11/24)
Kedatangan Tim Audit Itdam Kodam IV/Diponegoro, diterima langsung oleh Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, S.Pd.M.Han beserta Perwira Staf dan Para Danramil jajaran di Aula Makodim 0724/Boyolali.
Dalam kata pengantarnya Dandim mengucapkan “Selamat Datang” kepada Tim Audit Itdam IV/Diponegoro dalam rangka melaksanakan pengawasan Program Kerja dan Anggaran Kodim 0724/Boyolali pada Triwulan IV Tahun Anggaran 2024.
“Sebelumnya kami ucapkan selamat datang kepada Tim Audit Kodim 0724/Boyolali dengan adanya kegiatan audit kinerja ini, besar harapan kami dapat meningkatkan kinerja Kodim 0724/Boyolali ”ujar Dandim.
Dalam sambutannya Katim Audit Kolonel Inf Bambang bahwa pengawasan dan pemeriksaan merupakan bagian dari sistem manajemen modern, sebagai sarana pengendalian kegiatan organisasi di lingkungan Kodam IV/Diponegoro, Itdam sebagai Badan Pengawas dengan Tugas Pokoknya
”Kegiatan Audit adalah bagian dari pengawasan dan pengecekan Kinerja di lingkungan Kodam IV/Diponeoro, yang bertujuan untuk memberikan penilaian independen tentang manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola sesuai ketentuan yang berlaku,” terang Kolonel Inf Bambang
Sragen, Hari ini, Jum’at ( 01/10/2024 ) Siswa-siswi SMK Binawiyata kelas X mengikuti pelatihan ketarunaan yang dibimbing langsung oleh Anggota Koramil 02/Karangmalang Kodim 0725/Sragen Serka Sumartana.
Sumartana, dengan seragam lorengnya yang rapi, berdiri tegap di tengah lapangan, senyum ramah terukir di wajahnya.
Pelatihan dimulai dengan baris-berbaris. Serka Sumartana dengan sabar memberikan instruksi, membetulkan posisi siswa yang kurang tegap, dan memastikan setiap gerakan dilakukan dengan disiplin. Awalnya, beberapa siswa tampak kikuk dan canggung, namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai terbiasa dan gerakan mereka menjadi lebih kompak. Suara aba-aba Serka Sumartana bergema di lapangan, diselingi tawa dan canda yang mencairkan suasana.
Setelah baris-berbaris, pelatihan dilanjutkan dengan materi PBB (Peraturan Baris-Berbaris) yang lebih kompleks. Sumartana menjelaskan dengan detail setiap gerakan, mulai dari sikap sempurna hingga gerakan variasi. Ia memberikan contoh gerakan yang benar dan memberikan koreksi kepada siswa yang melakukan kesalahan. Kesabaran dan ketegasannya dalam memberikan arahan membuat para siswa semakin termotivasi untuk belajar.
Tak hanya teori, pelatihan juga diselingi dengan praktik. Para siswa berlatih dengan penuh semangat, berlomba-lomba untuk menampilkan gerakan terbaik mereka. Sumartana memberikan pujian dan semangat kepada siswa yang menunjukkan kemajuan. Ia juga memberikan motivasi kepada siswa yang masih kesulitan, agar mereka tidak mudah menyerah dan terus berusaha.
Di tengah pelatihan, Sumartana juga menyempatkan diri untuk bercerita tentang pengalamannya sebagai prajurit TNI. Ia berbagi kisah tentang pentingnya kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja keras. Cerita-cerita tersebut memberikan inspirasi dan motivasi bagi para siswa untuk meraih cita-cita mereka.