Tragis, Penumpang KMP Citra Mandala Sakti Terjun Kelautan Selat Bali

teropongindonesianews.com

Jembrana – Penumpang atau pengguna jasa KMP Citra Mandala Sakti yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang- Gilimanuk pada hari Sabtu tgl 21 Desember 2024 sekira pukul 06.30 Wita di ketahui telah terjun dari badan kapal ke lautan lepas, hal ini hasil rekaman video dari salah satu penumpang yang tanpa sengaja telah merekam kejadian tersebut.

Adapun identitas pengguna jasa  yang menceburkan diri ke laut atas nama WAYAN INDRIYANI, 21 Juni 1972,agama Islam, IRT, alamat Dusun Krajan RT/RW 009/001 Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Jatim yang merupakan penumpang kendaraan No. Pol. P 1494 KQ yang dikemudikan oleh SUGENG EKO WAHYUDI, 44 Tahun warga Dusun Krajan RT/RW 001/002 Desa Wonosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

Menurut keterangan Sugeng bahwa awalnya juga tidak menunjukkan kejadian yang mencurigakan dari sang korban, hanya saja sempat meminta tolong untuk di belikan Nasi, akan tetapi setelah KMP Citra Mandala Sakti berangkat, 30 Menit kemudian korban di ketahui oleh beberapa penumpang berasa pada posisi Carek Kapal dan tidak berapa lama kemudian langsung terjun Ke lautan lepas. DEWA HENDRI selaku Kepala Basarnas Jembrana menerangkan bahwa pihaknya sudah melakukan patroli disekitar perairan Selat Bali untuk melakukan pencarian orang menceburkan diri kelaut tersebut dibantu oleh tim Sar Gabungan Pos Terpadu Ops Lilin 2024 Pelabuhan Gilimanuk ( Basarnas Jembrana, Yon C Sat Brimobda Bali, Sat Polair Polres Jembrana dan TNI AL Gilimanuk ) yang pada akhirnya setelah beberapa menit tiba di Pelabuhan Gilimanuk langsung lapor ks Polsek Jembrana dan langsung olah TKP, setelah itu terdengar kabar lagi bahwa Mayat Korban terdampar di pantai. Ipung

Continue reading
Patut Di Curigai, Kenapa Media Tidak Boleh Masuk Meliput Pembangunan Gedung DPRD Sumenep ?

Teropongindonesianews.com

Sumenep, 21 Desember 2024 – Larangan bagi media untuk meliput pembangunan gedung DPRD Sumenep telah memunculkan berbagai spekulasi di masyarakat. Beberapa pihak mempertanyakan alasan di balik keputusan tersebut, mengingat transparansi merupakan salah satu prinsip penting dalam pembangunan fasilitas publik.

Ketika dimintai keterangan, salah satu pejabat terkait menyebutkan bahwa larangan tersebut diberlakukan untuk menjaga kelancaran proses pembangunan. “Kami ingin memastikan bahwa pekerjaan konstruksi berjalan tanpa gangguan atau potensi risiko keselamatan bagi pihak yang tidak berkepentingan langsung,” ujar pejabat tersebut.

Namun, sejumlah pengamat menilai bahwa alasan tersebut kurang memadai. “Media memiliki peran penting untuk memastikan akuntabilitas penggunaan anggaran publik. Jika larangan ini diterapkan, masyarakat akan sulit mendapatkan informasi yang jelas tentang proyek ini,” kata salah satu aktivis transparansi di Sumenep.

Beberapa wartawan yang mencoba meliput di lokasi pembangunan mengaku hanya bisa mendapatkan gambar dari luar area proyek. Tidak ada akses untuk melakukan wawancara atau dokumentasi lebih mendalam. “Kami hanya ingin memastikan bahwa pembangunan ini sesuai dengan perencanaan dan anggaran yang telah ditetapkan. Tapi akses kami sangat dibatasi,” ungkap salah seorang wartawan.

Pembangunan gedung DPRD Sumenep diketahui menelan anggaran cukup besar dari APBD. Dengan dana publik yang digunakan, transparansi seharusnya menjadi prioritas utama. Beberapa warga Sumenep juga mengaku kecewa dengan kebijakan tersebut. “Kalau tidak ada yang ditutupi, kenapa media dilarang masuk? Kami hanya ingin pembangunan ini berjalan sesuai harapan,” ujar seorang warga.

Hingga berita ini diturunkan, pihak DPRD Sumenep belum memberikan pernyataan resmi mengenai kebijakan tersebut. Masyarakat berharap ada penjelasan yang lebih rinci dan upaya untuk memastikan transparansi dalam pembangunan fasilitas tersebut.

Reporter: RUSPANDI, S.Pd.I
Media: MEDIA TEROPONGINDONESIAMEW

Continue reading