Teropongindonesianews.com
Jember – Desas-desus mengenai kejanggalan dalam proyek P3-TGAI di Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, kembali mengemuka. Setelah sebelumnya terkuak penggunaan material diduga tak sesuai spesifikasi, kini ditemukan fakta mengejutkan: pekerja di lapangan tak dibekali gambar proyek dan pengawasan minim, sehingga kualitas pekerjaan menjadi tanda tanya besar.
Walaupun telah mendapat peringatan sebelumnya, penggunaan material yang diragukan kualitasnya tetap terjadi dalam proyek yang dikerjakan oleh P3A Banyu Urip , Kondisi ini menunjukkan ketidakseriusan dan lemahnya pengawasan dalam proyek yang seharusnya membawa manfaat bagi masyarakat.
Pekerjaan yang baru mencapai 79% dari target penyelesaian 30 Desember 2024, menimbulkan kekhawatiran ,apakah proyek ini akan rampung tepat waktu dan terbebas dari masalah kualitas?
Ketiadaan gambar proyek bagi para pekerja merupakan langkah yang sangat berisiko dan berpotensi menghasilkan pekerjaan yang tidak sesuai standar. Pekerjaan yang mengandalkan pengalaman saja memiliki potensi kesalahan yang tinggi , dan dapat berakibat fatal bagi keberhasilan proyek.
Lebih memprihatinkan lagi, Tim Pendamping Masyarakat (TPM) tidak berada di lapangan Ketiadaan mereka mengindikasikan lemahnya pengawasan dan menimbulkan kecurigaan terhadap potensi pekerjaan asal jadi.
Temuan di lapangan ini menjadi bukti nyata kecurigaan terhadap penyimpangan dalam proyek P3-TGAI Desa Ajung. Pihak terkait diharapkan segera memberikan penjelasan terkait penggunaan material, pengawasan, dan keberadaan TPM.
Media akan terus memantau dan menelusuri proyek ini untuk memastikan kebenaran informasi dan menegakkan transparansi dalam pembangunan yang seharusnya berpihak pada kepentingan rakyat.
Harianto/Putri/JBR