Memperingati Harjaba ke 253 , Pemdes Taman Suruh Menggelar Gebyar Pencak Sumping dan Aneka Tari Tradisional

BANYUWANGI. — Dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-253, Pemerintah Desa (Pemdes) Taman suruh, Kecamatan Glagah, menunjukkan komitmen besar mereka untuk melestarikan seni tradisional daerah. Komitmen tersebut diwujudkan dalam acara bertajuk “Gebyar Pencak Sumping dan Aneka Tari Tradisional” yang berlangsung meriah pada Rabu, 1 Januari 2025, di Omprok Gandrung, Warung Kemarang, Taman suruh.

Acara ini menghadirkan para tokoh seni dan budaya, mulai dari seniman kawakan Aekanu Hariyono, budayawan ternama Ki Pramoe Sakti, hingga Ketua Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi, Hakim Said, SH. Tak ketinggalan, Camat Glagah, Joko Kuncoro, turut hadir sebagai wujud dukungan terhadap pelestarian budaya daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Tamansuruh, Teguh Eko Rahadi, SAB, menegaskan pentingnya menjaga warisan seni dan budaya Banyuwangi.

“Seni tradisi seperti Pencak Sumping ini adalah identitas kita. Pelestarian ini bukan hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga untuk anak cucu kita. Kami ingin Desa Tamansuruh menjadi contoh dalam merawat budaya,” ungkap Teguh.

Hakim Said, selaku Ketua RKBK Banyuwangi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Pemdes Tamansuruh. “Ini adalah langkah nyata untuk menunjukkan bahwa seni dan budaya adalah fondasi penting dalam pembangunan daerah. Dengan acara seperti ini, kita tidak hanya melestarikan, tetapi juga memperkenalkan budaya kita ke dunia luar,” ujarnya.

Sementara itu, seniman sekaligus guide internasional, Aekanu Hariyono, menyoroti pentingnya regenerasi dalam seni tradisi. “Pelestarian budaya tidak cukup hanya pada acara besar. Harus ada kesinambungan, pengajaran, dan ruang ekspresi bagi generasi muda agar seni ini terus hidup,” kata Aekanu.

Acara ini dimeriahkan oleh pertunjukan Pencak Sumping yang memukau penonton dengan gerakan penuh makna dan filosofis, dipadukan dengan aneka tarian tradisional khas Banyuwangi. Suasana semakin semarak dengan kehadiran masyarakat yang antusias menyaksikan pertunjukan seni yang jarang ditemui.

Menurut Camat Glagah, Joko Kuncoro, sekaligus pemerhati seni budaya Banyuwangi, acara ini bukan hanya soal seni, tetapi juga langkah strategis dalam mendukung pariwisata budaya.

“Banyuwangi kaya akan tradisi. Melalui acara seperti ini, kita bisa mengemas budaya menjadi daya tarik wisata yang unik dan berkelas dunia,” ujarnya.

Gebyar Pencak Sumping menjadi bukti nyata bahwa Banyuwangi, khususnya Desa Tamansuruh, memiliki tekad kuat untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya leluhur. Dengan dukungan dari berbagai pihak, acara ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi desa-desa lain untuk menggelar acara serupa demi memperkuat identitas budaya Banyuwangi.

Continue reading