Diduga Percobaan Pemerasan Ratusan Juta Rupiah, Oknum Karyawan PNM Mekar Lampung Akan Dilaporkan Ke Polisi

Pringsewu,lampung – Kasus dugaan pengeroyokan yang melibatkan Yoga, warga Pekon Bumi Ratu, Kabupaten Pringsewu, kini semakin memanas setelah upaya mediasi perdamaian dengan pihak pelapor, Pulung Saputra (PS), warga Tanjung Agung Ketibung, Lampung Selatan, gagal mencapai kesepakatan.

Kegagalan tersebut disebabkan oleh tuntutan ganti rugi yang diajukan pihak pelapor yang dianggap berlebihan oleh keluarga terlapor. Tuntutan tersebut mencapai ratusan juta rupiah, yang memicu keluarga Yoga merasa telah menjadi korban atas niat dugaan percobaan pemerasan.

Muhyin NP, orang tua terlapor, menyatakan bahwa keluarga mereka telah mencoba melakukan mediasi sesuai prosedur hukum. Namun, permintaan sejumlah uang sebesar Rp136 juta lebih oleh pelapor dinilai tidak masuk akal.

“Kami sudah berupaya melakukan mediasi dengan keluarga besar pelapor. Namun, tuntutan yang diajukan dianggap sangat memberatkan, hingga akhirnya kami memutuskan untuk tidak berdamai,” ungkap Muhyin, Jumat (03/01/2025).

Merasa dirugikan, keluarga Yoga kini berencana melaporkan Pulung Saputra atas dugaan niat percobaan pemerasan. Bukti-bukti berupa tangkapan layar percakapan dan saksi-saksi telah disiapkan untuk mendukung laporan ini.

“Kami akan melaporkan Pulung Saputra, oknum karyawan PNM Mekar Bandar Lampung, atas niat dugaan pemerasan. Permintaan uang sebesar Rp136 juta lebih sebagai syarat damai adalah bentuk pemerasan yang tidak bisa kami terima,” tegas Muhyin.

Kuasa hukum keluarga Yoga menyatakan akan segera mengambil langkah hukum untuk melindungi hak-hak kliennya. “Kami akan melaporkan balik dengan tuduhan dugaan pemerasan. Semua bukti sudah kami siapkan,” ujar kuasa hukum terlapor.

Pulung Saputra, pelapor dalam kasus pengeroyokan ini, diketahui bekerja sebagai karyawan di PNM Mekar Bandar Lampung. Hingga berita ini diterbitkan, pihak PNM Mekar belum memberikan tanggapan resmi terkait permasalahan tersebut.

Continue reading
HAB ke-79: Kemenag Banyuwangi Perkuat Toleransi dan Jadi Garda Terdepan Menuju Indonesia Emas

BANYUWANGI. — Upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama Republik Indonesia berlangsung khidmat pada Jumat, 3 Januari 2025 pagi, di Taman Blambangan, Banyuwangi. Acara ini dihadiri oleh pelajar madrasah, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama se-Kabupaten Banyuwangi, dan tokoh agama serta tokoh masyarakat setempat.

Pesan Kebangsaan dan Religiusitas
Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, bertindak sebagai pembina apel dan menyampaikan amanat tertulis Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Dalam pesannya, Menteri Agama menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama maupun sekuler, melainkan negara yang menghormati agama dan menjamin kebebasan beribadah.

“Indonesia memberikan ruang terhormat bagi agama dan dikenal sebagai masyarakat religius yang hidup dalam keragaman,” ujar Sugirah.

Amanat tersebut juga menyoroti peran strategis Kementerian Agama dalam menjaga kerukunan antarumat, meningkatkan kualitas keberagamaan, dan memastikan kebebasan beribadah bagi semua warga negara.

Deklarasi Anti-Narkoba
Momentum HAB ke-79 dimanfaatkan untuk menguatkan komitmen ASN dalam pemberantasan narkoba. Perwakilan ASN membacakan deklarasi anti-narkoba yang menegaskan sikap menjauhi narkoba, memberantas peredarannya, dan menciptakan lingkungan bersih.

“Kami berkomitmen menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan yang bebas narkoba,” isi deklarasi tersebut, yang mendapat dukungan penuh dari peserta upacara.

Kebersamaan ASN di Taman Blambangan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, mengungkapkan bahwa upacara tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pemilihan Taman Blambangan sebagai lokasi bertujuan mempererat kebersamaan ASN dan menunjukkan kehadiran Kementerian Agama yang dekat dengan masyarakat.

“Lokasi ini simbolis, memperlihatkan bahwa Kementerian Agama adalah bagian dari masyarakat dan budaya Banyuwangi,” ujar Chaironi.

Selain refleksi atas capaian tahun lalu, HAB ke-79 menjadi momen strategis untuk memperkuat komitmen melayani masyarakat, menjaga harmoni, dan memajukan keberagamaan.

Tema tahun ini, “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”, menekankan pentingnya kerukunan sebagai pilar mewujudkan Indonesia yang kuat dan maju. Kerukunan internal maupun antaragama menjadi kunci menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan semangat kebersamaan, Kementerian Agama terus berkomitmen menjaga religiusitas, toleransi, dan kebangsaan demi masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

“Selamat Hari Amal Bakti ke-79. Semoga Kementerian Agama terus maju dan menjadi garda terdepan dalam memelihara harmoni keberagamaan,” tutup Chaironi.

Continue reading