Proyek Peningkatan Jalan Ruas Demung – Widoropayung Abaikan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

Teropongindonesianews.com

SITUBONDO- proyek hotmix peningkatan jalan ruas demung – widoropayung.kecamatan Besuki kabupaten situbondo Jawa timur senilai Rp.1.407.039,00 yang di kerjakan CV.RESTU SEMESTA ALAM TA 2022 dengan nomor kontrak 620 / 529.K.Pjk.ROKOK-PAPBD / 431.303.3 /2022 yang bersumber dari dana Silpa PJK Rokok,yang mana dalam pelaksanaan di lapangan mengabaikan standart keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ),sebagai syarat dan keselamatan kerja.

Seharusnya para pekerja memenuhi standart K3 saat pekerjaan berlangsung,diantaranya para pekerja di wajibkan memakai helm,rompi dan sepatu safety guna menghindari dan mengurangi resiko kecelakaan kerja, bahkan saat awak media Teropong Indonesia News (TIN) berada di lokasi para pekerja banyak yang menggunakan sandal jepit yang sangat membahayakan para pekerja serta kurangnya rambu rambu karena sepanjang lokasi banyak tumpukan material batu.

Akibat minimnya rambu rambu di sepanjang lokasi proyek dan penempatan tumpukan material yang tidak teratur,kelancaran para pengguna jalan merasa terganggu karena jalan tersebut adalah jalur utama dari arah kecamatan sumber malang menuju Besuki.

Salah satu pengguna jalan yang berdomisili tak jauh dari lokasi proyek yang tidak mau di sebut namanya mengtakan”saya menyayangkan mas kegiatan proyek ini tidak memikirkan kelancaran para pengguna jalan karena penempatan material yang tidak teratur,sebenarnya kami sangat senang jalan yang semula rusak kini di perbaiki,namun setidaknya pihak kontraktor utamanya pengawas di lapangan juga memikirkan kelancaran para pengguna jalan,karena yang melewati jalan ini bukan cuma masyarakat widoropayung saja,namun orang di luar desa widoropayung, karena ini adalah jalur utama apalagi lokasi proyek dekat dengan pasar widoropayung”pungkasnya

“Harapan saya sebagai masyarakat, pihak kontraktor dan dinas terkait lebih memikirkan kelancaran para pengguna jalan,utamanya tumpukan material agar penempatannya di atur”,imbuhnya

Saat di lokasi kami wartawan media Teropong Indonesia News mencari pengawas di lapangan guna menyampaikan agar K3 di berlakukan dan tumpukan material batu supaya di atur,namun pengawas lapangan tidak ada,menurut pengakuan salah seorang yang mengaku juru dokumentasi mengatakan kalau pengawas masih keluar dan sempat memberikan no telepon pak Dwi pengawas di lapangan,namun saaat di telepon nomernya tidak aktif.

(BudTIN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *